Jenderal Zionis Nafsu Mulai Lagi Pembantaian Gaza

VIVA Militer: Menteri Pertahanan Israel, Mayor Jenderal Yoav Gallant
Sumber :
  • Youtube

VIVA –  Masa gencatan senjata masih berlangsung hingga saat ini, dimana militer Israel dan pasukan Hamas Palestina saling bertukar tahanan. Namun demikian, rezim zionis rupanya sudah tidak sabar untuk memulai lagi perang di Jalur Gaza .

Tragis, 1,2 Juta Orang di Gaza Kekurangan Air

Setelah dimediasi oleh Qatar, Pasukan Pertahanan Israel (IDF) bersedia menahan serangan dan siap membebaskan 150 tahanan wanita dan remaja Palestina dari penjara.

Di sisi lain, sayap militer Hamas Palestina, Brigade Izz ad-Din al-Qassam, juga melepaskan 50 tahanan, termasuk yang disandera dalam serangan 7 Oktober 2023.

Israel Serang Sekolah yang Jadi Tempat Pengungsian di Gaza, 10 Orang Tewas

Pada saat proses gencatan senjata dan pertukaran tahanan tengah berlangsung, Menteri Pertahanan Israel, Walikota Jenderal (Purn.) Yoav Gallant, justru kembali menginginkan perang.

VIVA Militer: Bendera Palestina di tengah puing bangunan kota Gaza

Photo :
  • washingtoninstitute.org
Trump Janji Selesaikan Perang di Ukraina dan Palestina dengan Cara Ini

Saat mengunjungi Brigade Infanteri Givati, mantan Komandan Komando Selatan IDF itu dengan tegas menyatakan Israel akan mengerahkan kekuatan perang yang lebih besar saat gencatan senjata usai.

Tak hanya itu, Gallant juga berjanji akan menggempur seluruh Gaza dalam pertempuran nanti.

"Saat ini Anda memiliki waktu selama beberapa hari," ucap Gallant dikutip VIVA Militer dari Kantor Berita Rusia, TASS .

“Kami akan kembali menyerang, kami akan menggunakan kekuatan yang sama dan lebih banyak lagi. Kami akan bertempur di seluruh Jalur Gaza,” katanya.

VIVA Militer: Agresi militer Israel di Gaza, Palestina

Photo :
  • timesofisrael.com

Lebih lanjut politisi Partai Likud mengancam akan memulai kembali serangan bom dari udara, diikuti oleh serangan artileri dan tank.

Setelah mengalami kehancuran akibat serangan itu, Gaza akan diteror dengan serangan pasukan infanteri darat dengan dukungan buldoser Caterpillar D9 yang akan menghancurkan bangunan di kota itu.

“Anda akan membahas sesuatu yang sedikit lebih siap. Oleh karena itu, pertama-tama (Hamas) akan menghadapi bom-bom Angkatan Udara,” ujar Gallant melanjutkan.

“Dan setelah itu, peluru tank dan artileri serta sendok-sendok (buldoser) D9, dan akhirnya juga menembakkan pasukan infanteri,” katanya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya