Ikut Perang di Gaza, 3 Anak Presiden Israel Dipastikan Hilang Kontak

VIVA Militer: Putra Presiden Israel, Noam Herzog
Sumber :
  • ynetnews.com

VIVA – Kabar mengejutkan datang dari Presiden Israel, Isaac Herzog. Dalam sebuah wawancara, Ibu Negara yang merupakan istri sang pemimpin negara zionis, Michal Herzog, mengakui telah kehilangan kontak dengan ketiga putranya.

Setelah Pager, Giliran Ratusan Walkie Talkie Hizbullah Meledak Massal di Lebanon

Michal mengatakan pada Senin 13 November 2023 dalam wawancara dengan saluran radio Kan Reshet Bet, bahwa komunikasi dengan ketiga putranya telah terputus.

Ketiga putra Herzog dan Michal diketahui adalah Noam Herzog, Matan Herzog dan Ro'i Herzog.

Perkuat Matra Udara, TNI AU Pesan 4 Unit Helikopter Airbus H145 Buatan AS

Ketiganya merupakan prajurit militer Israel, yang diterjunkan dalam pertempuran melawan Hamas Palestina di Gaza.

VIVA Militer: Presiden dan Ibu Negara Israel, Isaac dan Michal Herzog

Photo :
  • jns.org
Pasukan Islam Rusia Bantai Pasukan Elite Ukraina, Tentara Bayaran Amerika Jadi Mayat

Michal mengakui jika ia sudah tidak pernah lagi melakukan kontak dengan ketiga putranya, setelah Operasi Pedang Besi (Operation Iron Sword) dilancarkan Pasukan Pertahanan Israel (IDF) sejak 7 Oktober 2023.

Akan tetapi, Michal tidak menjelaskan secara rinci sejak kapan ia kehilangan kontak dengan ketiga putranya.

Michal juga tidak menyebutkan siapa di antara ketiga anaknya yang ditugaskan dalam pertempuran di Jalur Gaza.

"Kami sudah lama tidak melakukan kontak dengannya, tapi kami punya harapan," ucap Ibu Negara Israel, Michal Herzog, dikutip VIVA Militer dari Al Bawaba.

VIVA Militer: Presiden Israel, Isaac Herzog

Photo :
  • i24news.tv

Isaac Herzog sendiri adalah Presiden Israel ke-11, yang berasal dari Partai Buruh Israel (HaAvoda). Herzog menjabat sebagai Presiden Israel sejak 7 Juli 2021, menggantikan pejabat sebelumnya Reuven Rivlin.

Sekjen PBB Antonio Guterres.

Sekjen PBB: Ada Risiko Serius Peningkatan Eskalasi di Lebanon

Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres memperingatkan "risiko serius peningkatan eskalasi" di Lebanon setelah serangkaian ledakan penyeranta (pager).

img_title
VIVA.co.id
19 September 2024