Amerika Gempur Tentara Bayaran Iran di Abu Kamal

VIVA Militer: Serangan udara militer Amerika Serikat di Suriah
Sumber :
  • meduza.io

VIVA – Militer Amerika Serikat (AS) kembali melancarkan serangan udara ke situs yang dianggap sebagai basis tentara bayaran Iran di kota Abu Kamal (Al Bukamal), Deir ez-Zor, Suriah, Minggu 12 November 2023 malam waktu setempat.

Terpopuler: Kronologi Polisi Tembak Pelajar hingga Tewas, Bapak Kopassus yang Ditakuti Elite Militer RI

Serangan tersebut dikonfirmasi langsung oleh Menteri Pertahanan AS, Jenderal (Purn.) Lloyd Austin, yang menyatakan bahwa sasaran serangan berafiliasi dengan pasukan elite Korps Garda Revolusi Islam Iran (IRGC).

Austin juga menegaskan bahwa ini adalah aksi balasan, terhadap serangan yang terus diarahkan ke pangkalan militer Amerika Serikat di Suriah.

Digembleng Sebulan Lebih, 27 Prajurit Wanita Angkatan Laut Dapat Brevet Terjun Payung Free Fall dari Wakasal

Sebab, sejumlah pangkalan Angkatan Bersenjata AS (US Armed Forces) di Suriah diklaim Austin sudah 46 kali dibombardir oleh pasukan yang diyakini dikerahkan oleh Iran sejak 17 Oktober 2023 lalu.

VIVA Militer: Menteri Pertahanan Amerika Serikat, Lloyd Austin

Photo :
  • cnbc.com
Tentara Korut Ditarik dari Perbatasan Ukraina, Ada Apa?

Tindakan balasan ini juga disebut Austin adalah perintah langsung Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, untuk melindungi keselamatan prajuritnya.

Namun demikian, Austin tidak bersedia merilis data terkait jumlah korban yang tewas dari pihak milisi pro-Iran dalam serangan tersebut.

"Evaluasi awal terhadap serangan tersebut menunjukkan bahwa pasukan AS berhasil menghancurkan fasilitas yang dimaksud," ujar Austin dikutip VIVA Militer dari Shafaq News.

"Selain itu, kami dapat mengonfirmasi keberadaan personel milisi yang terkait dengan IRGC, meskipun kami tidak dapat memberikan perkiraan jumlah korban saat ini," katanya.

VIVA Militer: Serangan udara militer Amerika Serikat di Suriah

Photo :
  • alarabiya.net

Puluhan kali menjadi sasaran serangan tentara bayaran Iran, pemerintah Amerika juga tidak menjelaskan jumlah korban tewas di pihaknya. 

Menurut Wakil Sekretaris Pers Departemen Pertahanan Amerika Serikat (DoD), tercatat ada 56 prajurit yang mengalami luka ringan hingga cedera otak traumatis.

"Presiden tidak mempunyai prioritas lebih tinggi daripada keselamatan personel AS," ucap Austin melanjutkan.

"Dia mengarahkan tindakan hari ini untuk memperjelas bahwa Amerika Serikat akan membela diri, personelnya, dan kepentingannya," katanya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya