Bikin Israel Babak Belur, Hizbullah Pakai Rudal Maut Tentara Bayaran Rusia
- Youtube
VIVA – Badan Intelijen Pusat Amerika Serikat (CIA) menguak informasi terkait keterlibatan tentara bayaran Rusia, PMC Wagner Group, dalam perlawanan Hizbullah Lebanon terhadap militer Israel.
Milisi yang berada di bawah komando Hassan Nasrallah, berkali-kali menggempur wilayah Israel saat pasukan Zionis melancarkan invasi militer ke Gaza, Palestina.
Hizbullah yang berfiliasi erat dengan Republik Islam Iran, menggelar aksinya di wilayah utara Israel sebagai dukungan terhadap pasukan Hamas Palestina.
Dalam laporan yang dikutip VIVA Militer dari Wall Street Journal (WSJ), para pejabat intelijen Amerika Serikat (AS) meyakini jika tentara bayaran Rusia telah mendaratkan sistem rudal jarak pendek Pantsir-S1.
Senjata mematikan buatan Rusia diyakini akan digunakan milisi Hizbullah, untuk mengeliminasi serangan yang kerap dilancarkan militer Israel dari udara.
Gedung Putih belum memverifikasi dan mengonfirmasi laporan intelijen Amerika Serikat tersebut. Namun demikian, Amerika tetap mengawasi kontak antara Hizbullah dengan Wagner Group.
Keterlibatan Wagner Group dalam aksi kolektif kelompok perlawanan Islam terhadap militer Israel memang belum bisa dipastikan kebenarannya.
Akan tetapi, kehadiran Kelompok Tempur Kapal Induk USS Gerald R. Ford (CVN-78) militer Amerika Serikat dituding jadi alasan unit paramiliter Rusia tersebut.
Menurut laporan lain yang dikutip VIVA Militer dari Jerusalem Post, lembaga riset yang berbasis di Washingtion D.C., Brookings Institute, mengungkap temuan kehadiran tentara bayaran Rusia di Suriah.
Selain di Suriah, pasukan Wagner Group juga aktif di sejumlah negara Afrika yakni, Libya, Mozambik, Mali, Republik Afrika Tengah, dan Sudan.