Tentara Israel Takkan Punya Nyali Terobos Gaza, Ini Alasannya
- middleeastmonitor.com
VIVA – Konvoi kendaraan lapis baja militer Israel telah mendekati Jalur Gaza, Palestina, dan dikabarkan segera melancarkan invasi jalur darat dalam rangkaian Operasi Pedang Besi, Jumat 27 Oktober 2023.
Dalam laporan yang dilansir VIVA Militer dari Middle East Monitor, sejumlah Tank Tempur Utama (MBT) Merkava Mark IV sudah berada di perbatasan bersama sejumlah kendaraan lapis baja lainnya.
Meskipun banyak pihak yang menentang serangan balasan lewat jalur darat, Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, tetap memerintahkan Pasukan Pertahanan Israel (IDF) untuk terus bergerak maju.
Gelombang tentangan tak hanya berasal dari luar negeri, tetapi juga dari internal negara Zionis.
VIVA Militer melaporkan dalam berita sebelumnya, mantan Kepala Staf IDF, Mayor Jenderal (Rav Aluf) Dan Halutz, jadi salah satu yang paling keras menentang aksi ke Gaza.
Halutz bahkan menyatakan dengan tegas mendukung pemecatan Netanyahu dari jabatannya sebagai Perdana Menteri Israel.Â
Menurutnya, pemerintah Israel seharusnya memilih jalur diplomasi untuk membebaskan sandera dengan pertukaran tahanan. Dan bukannya mengambil risiko operasi darat di wilayah Palestina.
Selain Halutz, sejumlah perwira tinggi senior militer Israel juga tak sepakat dengan keputusan Netanyahu.Â
Serangan darat ke Gaza akan menimbulkan banyak korban tentara Israel, terlebih pasukan Hamas Palestina memiliki jaringan terowongan bawah tanah dan sangat mengenali medan.
Selain itu, pimpinan militer Israel juga khawatir akan munculnya kembali serangan milisi Hizbullah Lebanon, yang bisa saja terjadi wilayah utara.
Oleh sebab itu, menurut laporan The Times of Israel, pasukan Zionis baru akan menyerang Gaza andai Amerika Serikat (AS) mengirim sistem rudal pertahanan.
Sebab stok rudal Israel saat ini diyakini sangat kurang usai membalas serangan Hamas pada 7 Oktober 2023 lalu.