Jenderal Mata-mata Ukraina Ragu Tank Abrams Amerika Bisa Ganas Lawan Rusia
- vpk.name
VIVA – Sejumlah Tank Tempur Utama (MBT) M1 Abrams kiriman Amerika Serikat (AS) akan segera mendarat di Kiev , untuk memperkuat militer Ukraina. Akan tetapi, muncul keraguan yang justru muncul dari perwira tinggi Angkatan Bersenjata Ukraina (AFU).
Dalam laporan yang dikutip VIVA Militer dari Al Jazeera , Presiden Amerika Serikat, Joe Biden , mengkonfirmasi jika 31 unit tank Abrams akan diterbangkan ke Ukraina pekan depan.
Pernyataan itu dibuat Biden langsung di depan Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky , yang tengah mengadakan lawatan ke Washington DC, Jumat 22 September 2023 lalu.
Lusinan tank Abrams buatan Amerika itu termasuk dalam bantuan terbaru Paman Sam, senilai US$325, atau setara dengan Rp4,99 triliun. Di dalamnya juga terdapat amunisi M142 HIMARS (Sistem Artileri Roket Mobilitas Tinggi).
Ternyata, kabar baik yang datang dari Washington justru mendapat berbagai pesimis dari Letnan Jenderal Kyrylo Budanov .
Kepala Direktorat Intelijen Utama Kementerian Pertahanan Ukraina itu, tidak yakin jika tank Abrams kiriman Amerika Serikat mampu bertahan lama di zona pertempuran.
Menurut pandangan Budanov , tank Abrams tidak akan bisa memberikan pengaruh besar bagi keberhasilan tentara Ukraina. Jika, penggunaannya tidak lebih dulu didasarkan pada perencanaan dan strategi yang matang.
“Mereka harus digunakan dengan cara yang sangat disesuaikan untuk operasi yang spesifik dan dirancang dengan baik. Karena, jika mereka digunakan di garis depan dan hanya dalam pertarungan senjata gabungan, mereka tidak akan bertahan di medan perang,” ujar Budanov .
“Mereka perlu digunakan dalam operasi inovatif tersebut. Namun, harus dipersiapkan dengan baik,” kata Budanov dilansir VIVA Militer dari Sputnik News .
Selain itu, Budanov juga tak yakin jika MGM-140 ATACMS (Sistem Rudal Taktis Angkatan Darat) juga bisa mendongkrak performa pasukan Ukraina. Sebab jumlah yang dikirim Amerika, dinilai Budanov terlalu sedikit
"(Sejumlah kecil rudal ATACMS ) tidak akan mengubah situasi. (Karena Kiev membutuhkan) setidaknya ratusan bahkan ribuan persenjataan semacam itu," ucap Budanov melanjutkan.
Jenderal pentolan intelijen militer Ukraina juga menegaskan, melawan armada tempur udara militer Rusia dengan sistem rudal pertahanan udara memakan biaya yang banyak.
Oleh karena itu, salah satu cara untuk menekan pengeluaran dalam perang adalah dengan lebih dulu melakukan aksi sabotase dan menyerang fasilitas pangkalan udara militer Rusia.