Lolos dari Maut, Marinir Ukraina Ngaku Dijadikan Tumbal di Ladang Ranjau
- nationalpost.com
VIVA – Seorang tentara Ukraina mengaku sengaha dijadikan tumbal oleh komando atas, dalam operasi serangan balik di desa Opytnoye, Republik Rakyat Donetsk (DPR).Â
Adalah Vitaly Dityuk anggota Brigade Marinir Terpisah ke-36 Angkatan Laut Ukraina, yang saat ini menjadi Tahanan Perang (PoW) militer Rusia.
Dalam kesaksiannya, semua berawal dari misi menyerbu desa Opytnoye. Dengan kekuatan sekitar 60 orang yang dibagi ke dalam tiga regu. Setelah itu, Dityuk dan bersama unit Marinir Ukraina lainnya mulai bergerak ke Opytnoye pada sore hari.
Bencana mulai terlihat jelas. Satu per satu rekan Dityuk tewas dan terluka parah akibat ledakan ranjau. Mental pasukan Marini Ukraina seketika ambruk.
Tak berhenti sampai di situ, saat semua tentara Ukraina ketakutan menginjak ranjau serangan artileri militer Rusia datang. Menurut Dityuk, banyak tentara Ukraina yang lolos dari ranjau, justru tewas dihantam artileri Rusia.
"Sore harinya mereka membawa kami masuk, dan pagi harinya kami mendapat perintah untuk menyerbu Opytnoye. Kami keluar dalam tiga kelompok yang masing-masing terdiri dari 20 orang, saya salah satu kelompok," ujar Dityuk.
"Kami terpaksa bergerak menyusuri kawasan hutan yang belum dibersihkan ranjaunya. Di sepanjang ladang ranjau, tempat kami mulai tersandung dan meledakkan ranjau," katanya dikutip VIVA Militer dari TASS.
Lebih lanjut Dityuk menyebut ada 10 rekan yang berasal dari grup yang sama tewas akibat menginjak ranjau. Sementara sisanya jadi korban serangan artileri militer Rusia.
"Beberapa dari mereka tewas di tempat, sementara beberapa tentara menderita luka dengan tingkat keparahan yang berbeda-beda. Ketika saya sadar, saya sudah dikepung oleh tentara Rusia," ucap Dityuk melanjutkan.
Kementerian Pertahanan Rusia sebelumnya melaporkan hilangnya banyak personel tentara Ukraina di sekitar Opytnoye, dan memastikan wilayah itu masih diduduki tentara Rusia.