Ternyata Ini Perbedaan Wajib Militer di Rusia, Sebelum dan Pasca Invasi ke Ukraina
- meduza.io
Moskow – Setelah melakukan invasi ke Ukraina wajib militer di Rusia sempat menjadi sorotan. Apalagi setelah pemerintah Rusia mengeluarkan aturan kontroversial terkait peningkatan batas usia, sehingga membuat masyarakat yang ikut jadi lebih banyak.
Sejak melakukan serangan ke Ukraina pada Februari 2022 silam, kabar miring tentang wajib militer di Rusia memang kerap menjadi sorotan dan kabar tersebar di media. Karena Moskow disebut-sebut telah melakukan banyak perubahan terhadap aturan wajib militer.
Dengan aturan ini, Rusia berharap mampu menambah pasukan tempurnya untuk menjalankan misi invasi yang sampai saat ini tak kunjung mencapai titik terang. Nah, simak perbedaan wajib militer Rusia sebelum dan pasca invasi ke Ukraina yang VIVA lansir dari berbagai sumber sebagai berikut:
Aturan Wajib Militer Rusia Sebelum Invasi
Dilansir dari Al Jazeera, Rabu, 13 September 2023, musim wajib militer berlangsung selama dua kali dalam setahun di Rusia, yakni mulai 1 April-15 Juli (musim semi) dan antara 1 Oktober-31 Desember (musim gugur).
Selama periode tersebut, pria berusia antara 18 sampai 27 tahun yang sehat dan tidak sedang menjalani hukuman akan dipanggil untuk mengabdi. Institute for the Study of War memperkirakan sekitar 1,2 juta pria memenuhi syarat untuk wajib militer setiap tahun, tetapi hanya sekitar 400.000 yang benar-benar bertugas.
Wajib militer berlangsung selama 12 bulan, setelah itu tentara dapat bergabung dengan cadangan militer Rusia yang berkekuatan dua juta orang. Tentara Rusia secara historis menggunakan wajib militer untuk memastikan mereka memiliki cadangan dengan pelatihan militer, jika ada kebutuhan untuk memobilisasi perang besar.
Aturan Wajib Militer Rusia Pasca Invasi
Beberapa hari sebelum Rusia memulai invasinya pada tanggal 24 Februari, diperkirakan 190 ribu personel ditempatkan di sekitar perbatasan Ukraina.
Dilansir dari Meduza, Rabu, 13 September 2023, disebutkan bahwa tentara wajib militer memaksa menandatangani kontrak, yang membuat mereka dikirim ke perbatasan Ukraina. Bahkan beberapa orang tua tentara mengatakan mereka tidak mendengar kabar dari putra mereka sejak itu.
Kemudian, menurut sumber yang sama, mengungkapkan bahwa parlemen Rusia telah memperpanjang usia maksimum di mana pria dapat dimobilisasi untuk bertugas di ketentaraan dalam kasus pejabat tertinggi, setidaknya hingga usia 70 tahun.
Selain itu, Moskow juga menaikkan batas usia atas bagi pria untuk dipanggil untuk wajib militer menjadi 30 dari 27, dan telah memperkuat pria muda untuk menghindari wajib militer dengan menghindari perekrut yang membagikan surat panggilan.
Menteri Pertahanan, Sergei Shoigu mengatakan bahwa perubahan undang-undang ini adalah untuk meningkatkan jumlah personel tempur, tentara kontrak profesional dan wajib militer menjadi 1,5 juta dari 1,15 juta.