Jenderal Mikhailov Bongkar Niat Jahat Neo-Nazi Ukraina Hancurkan Rusia
- topwar.ru
VIVA – Ukraina kembali dituding memiliki niat jahat untuk menghancurkan apa yang disebut "dunia Rusia". Istilah itu diungkap oleh Ketua Komite Eksekutif Organisasi Perwira Rusia, Letnan Jenderal Alexander Mikhailov.
Seperti yang diketahui, pembebasan wilayah Donbass yang terletak di timur dari cengkraman pemerintah Ukraina adalah alasan utama Rusia melancarkan invasi militer sejak 24 Februari 2022.
Sikap rezim Volodymyr Zelensky dianggap zalim terhadap masyarakat beretnis dan berbahasa Rusia di daerah Donetsk, Luhansk, Dnipropetrovsk dan Zaporizhzhia.
Hal ini yang disebut Mikhailov sebagai bentuk Nazisme baru yang diterapkan oleh pemerintah Ukraina, di bawah komando Zelensky.
"Nazisme saat ini pada dasarnya berbeda dari sebelumnya. Jika kemudian muncul pertanyaan tentang perbudakan Eropa, maka hari ini muncul pertanyaan tentang kehancuran Rusia," ujar Mikhailov.
Sasarannya jelas menurut Mikhailov. Ukraina ingin melenyapkan dunia Rusia, yang dalam hal ini memiliki arti bukan hanya dalam arti negara Rusia. Tetapi semua orang yang berbahasa Rusia, dan memiliki pemikiran seperti halnya bangsa Rusia.
"Anda dan saya sedang mengamati segala sesuatu yang terjadi di Ukraina. Karena, semua serangan yang dilakukan (di Ukraina) ditujukan secara eksklusif terhadap penduduk sipil," kata Mikhailov melanjutkan.
"Semua retorika pihak berwenang dan kepemimpinan politik Ukraina ditujukan untuk menghancurkan penduduk Rusia atau lebih tepatnya dunia Rusia," ucapnya dilansir VIVAÂ Militer dari Kantor Berita Rusia, RIA Novosti.
Berbicara dalam Forum Anti-Fasis Internasional di Moskow, Selasa 12 September 2023, Mikhailov menegaskan bahwa ada kemiripan tindakan Ukraina seperti halnya Nazi era Adolf Hitler.
Ukraina ingin melenyapkan tak hanya etnis, tetapi juga gagasan berpikir ala Rusia yang dianggap ancaman di dalam negaranya.
"Saat ini sangat penting untuk menghapus dari kesadaran masyarakat bahkan gagasan berpikir dalam bahasa Rusia. Ini adalah masalah yang sangat mendasar," ujar Mikhailov.