43 Ribu Tentara Ukraina Jadi Mayat dalam 2 Bulan, Zelensky Lempar Ide Gila Perang Jangka Panjang
- Twitter/@ZMiST_Ua
VIVA – Target operasi serangan balik belum juga tercapai, PresidenUkraina,Volodymyr Zelensky, sudah menyatakan siap menghadapi perang jangka panjang. Sikap ini ditegaskan Zelensky, sementara banyak pasukannya yang tewas dalam dua bulan terakhir.
Pernyataan tersebut dilontarkan Zelensky di Kiev, Minggu 27 Agustus 2023, pada saat yang sama dengan perintah mobilisasi lanjutan pasukan cadangan militer Ukraina.
Menurut Zelensky, militer Ukraina akan siap menghadapi perang dalam jangka waktu yang lama. Asalkan, dengan berbagai cara mampu memangkas kerugian pada berbagai sektor.
Zelensky bahkan melihat negara Zionis Israel sebagai contoh, sebagai pihak yang bisa menjaga kelangsungan negara dan selalu siaga saat menghadapi konfrontasi bersenjata.
“Kami siap untuk terus menelepon dalam jangka waktu yang lama, jika kami tidak kehilangan orang. Kami perlu meminimalkan kerugian,” ujar Zelensky.
"Seperti Israel misalnya. Kami bisa hidup seperti itu," kata Presiden ke-6 Ukraina, dikutip VIVA Militer dari Kantor Berita Rusia , TASS .
Apa yang dikatakan Zelensky itu berbanding terbalik dengan data yang dirilis Kementerian Pertahanan Rusia, pada awal Agustus 2023.
Juru Bicara, Kementerian Pertahanan Rusia, Letnan Jenderal Igor Konashenkov, menjelaskan jika kerugian militer Ukraina sejak operasi serangan balik digelar pada 4 Juni 2023 sangat besar.
Lebih dari 43.000 tentara Ukraina tewas. Sementara itu, sekitar 5.000 senjata, termasuk 26 unit pesawat serta 25 Tank Tempur Utama (MBT) Leopard 2 buatan Jerman juga berhasil menghancurkan.
Selain itu, Zelensky juga menegaskan tidak akan membiarkan operasi serangan balik militer Ukraina menerobos wilayah Rusia. Sebab menurutnya, jika sampai hal itu terjadi maka sekutu Barat akan meninggalkan Ukraina sendirian dalam perang.
“Dalam kejadian seperti ini terdapat risiko bahwa kita akan dibiarkan sendirian,” ucap Zelensky dalam wawancara bersama stasiun televisi Rada.