Ribuan Tentara Bayaran Rusia Siap Perangi Putin Balas Kematian Prigozhin
- dailymail.co.uk
VIVA – Tuduhan Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden, terhadap Vladimir Putin diyakini telah memancing kemarahan ribuan tentara bayaran Rusia PMC Wagner Group. Biden meyakini Putin adalah berada di balik kematian Yevgeny Prigozhin.
Dalam laporan terbaru yang dikutip VIVA Militer dari Daily Mail, ternyata bukan cuma Prigozhin yang menumpangi jet pribadi Embarer nahas, yang jatuh di Tver, Moskow, Rabu 23 Agustus 2023 malam waktu setempat.
Bersama Prigozhin, turut serta pimpinan Wagner Group lainnya yakni Letnan Kolonel (Purn.) Dmitry Utkin, mantan anggota Korpfs satuan elite Spetsnaz dari Korps Slavia militer Rusia.
Kabar kematian keduanya, disebut media Rusia, Readovka, telah mengaktifkan mekanisme tindakan balasan pasukan tentara bayaran Rusia, yang telah lama disetujui jika Prigozhin atau pimpinan lainnya tewas.
Sebuah sumber anonim membenarkan informasi tindakan balas dendam, yang akan dilancarkan unit Wagner Group.
Meskipun sampai saat ini belum diketahui penyebab kecelakaan dan apakah ada aksi sabotase di balik insiden ituÂ
"Jika Prigozhin meninggal, terdapat mekanisme mobilisasi penuh, terlepas dari siapa yang bersalah atas kematiannya," ucap sumber anonim tersebut.
Seorang anggota Wagner Group yang identitasnya dirahasiakan, menegaskan jika ia dan rekan-rekannya tengah bersiap untuk melancarkan serangan. Pernyataan ini diunggah dalam video yang beredar di jagat media sosial.
"Saat ini ada banyak pembicaraan mengenai apa yang akan dilakukan Wagner Group. Kami dapat memberi tahu Anda satu hal. Kami sedang memulai, bersiaplah untuk kami," kata tentara bayaran Rusia.
Semenatara itu, mantan Kepala Dinas Intelijen Rahasia Kerajaan Inggris (M16), Sir John Sawyerts menyatakan jika tindakan balas dendam tentara bayaran Rusia akan diarahkan kepada Presiden Rusia.
"Semua indikasi menunjukkan fakta bahwa Putin telah menyingkirkannya, dia menegaskan kembali kendalinya. Dia menjelaskan kepada semua orang baik di Rusia maupun di luar Rusia bahwa dia tidak akan membiarkan tantangan apa pun," ujar Sawyers.
"Ada kemungkinan kecil dia (Prigozhin) tidak mati, dan dia tidak berada di pesawat itu. (Tetapi) dia akan segera mati," katanya dikutip VIVA Militer dari BBC.
Lebih lanjut Sawyers mengatakan jika dinas keamanan Rusia akan segera mendeteksi soal kemungkinan serangan rudal yang menjatuhkan pesawat tersebutm
Akan tetapi, Sawyers lebih meyakini ada perangkat peledak yang dipasang di dalam pesawat, yang menjatuhkannya secara tiba-tiba.
Tujuannya adalah, peringatan bagi calon pemberontak lainnya untuk untuk tidak mencoba melakukan hal yang pernah dibuat Prigozhin.