CIA: Ukraina Takkan Menang Lawan Rusia, Serangan Balik Gagal Total!
- economist.com
VIVA – Dua bulan lebih melancarkan operasi serangan balik, militer Ukraina sama sekali belum mengalami kemajuan signifikan. Keunggulan militer Rusia di semua sektor, dianggap jadi faktor utama bobroknya aksi pasukan Volodymyr Zelensky.
VIVA Militer melaporkan dalam berita Minggu 20 Agustus 2023, Panglima Angkatan Udara Ukraina, Letnan Jenderal Mykola Oleshchuk, mengakui kekalahan pasukannya sejak operasi kontra-ofensif digelar.
Superioritas militer Rusia di udara, disebut Oleshchuk benar-benar tak bisa diimbangi. Lusinan pesawat militer Ukraina bahkan sudah dihancurkan sebelum bisa lepas landas.
"Kami belum punya waktu untuk bangun dari lapangan terbang," ucap Oleschuk dikutip VIVA Militer dari Kantor Berita Rusia, RIA Novosti.
"Pesawat kami akan berada di area yang terkena dampak. Pesawat kami ditembaki setiap hari, baik dari darat maupun dari udara," katanya.
Hal yang sama juga pernah diungkap Kepala Staf Angkatan Darat Ukraina, Kolonel Jenderal Oleksandr Syrskyi, yang menggambarkan kewalahan pasukannya yang serba kalah dalam persenjataan, amunisi hingga jumlah personel.
Ternyata, operasi serangan balik yang dilancarkan Angkatan Bersenjata Ukraina (AFU) adalah misi bunuh diri.Â
Meski mendapat dukungan kiriman senjata dari Amerika Serikat (AS) dan negara-negara NATO, tentara Ukraina tetap bukan tandingan anak buah Vladimir Putin.
Hal ini ternyata pernah diungkap oleh Badan Intelijen Pusat Amerika Serikat (CIA), yang memperingatkan Menteri Luar Negeri AS, Anthony Blinken.
CIA sejak awal sudah tahu bahwa ujung-ujungnya operasi serangan balik Ukraina akan berakhir dengan kegagalan total. Sikap CIA ini diungkap oleh jurnalis senior Amerika, Seymour Hersh, pekan lalu.
"Serangan balasan Ukraina yang sedang berlangsung terhadap pasukan Rusia akan gagal, dan Kiev tidak akan memenangkan perang," ujar Hersh dilansir VIVA Militer dari Russia Today.
"Blinken (juga sebenarnya) telah mengetahui bahwa sekutu kami Ukraina tidak akan memenangkan perang melawan Rusia. Itu adalah pertunjukan oleh (Presiden Ukraina Vladimir) Zelensky dan ada beberapa orang di pemerintahan yang percaya omong kosongnya," katanya.
Dalam data yang dirilis Kementerian Pertahanan Rusia, sejak dilancarkan pada 4 Juni 2023 lebih dari 43.000 tentara Ukraina tewas. Sementar nyaris 5.000 unit alat utama sistem persenjataan pasukan Ukraina juga hancur.