Salam Perang Kim Jong-un: Korut dan Rusia Tak Terkalahkan!
- msnbc.com
VIVA – Sebagai salah satu sekutu dan negara sahabat terdekat, Korea Utara (Korut) begitu memuliakan hubungannya dengan Rusia . Sikap ini tak segan ditunjukkan langsung oleh Pemimpin Tertinggi Korea Utara, Kim Jong-un .
Kim memberikan apa yang disebut surat kabar Korur , Rodong Sinmun , dengan istilah "Salam Pertempura ". Sikap ini diperlihatkan Kim dalam peringatan hari perlawanan Korea dari penjajagan Jepang ke-78.
Pernyataan Kim ini bukan hanya membalas ucapan selamat yang datang dari Presiden Vladimir Putin. Namun, punya arti yang sangat mendalam dalam kedekatannya dengan Negeri Beruang Merah.
Berpegang kepada fakta sejarah, Kim sangat menghormati Rusia sebagaimana negara itu terjun langsung membela Korea Utara untuk mengusir Jepang dari Semenanjung Korea.
Keberanian dan jasa para prajurit Tentara Merah Uni Perjuangan Soviet mendukung Tentara Rakyat Korea, adalah kontribusi besar yang tak bisa dibeli berapa pun harganya menurut Kim.
Sikap Uni Soviet hingga kini berubah menjadi Rusia, dinilai Kim tak pernah berubah. Sejak sejarah itu tercatat, Rusia dinilai telah meletakkan sebuah tradisi mulia dalam persahabatan dengan Korea Utara.
"Para prajurit Tentara Merah, putra dan putri rakyat Rusia yang terkasih, setelah kekalahan fasisme yang mengancam umat manusia," ucap Kim dalam pidatonya dilansir VIVA Militer dari Kantor Berita Rusia, RIA Novosti.
"Dengan rasa tanggung jawab tinggi dan keberanian bangkit ke perang suci melawan militerisme Jepang dan memenangkan kemenangan cemerlang. (Rusia) memberikan kontribusi besar bagi tujuan besar pembebasan nasional perdamaian rakyat," katanya.
Oleh sebab itu menurutnya, semangat perjuangan para pendahulu baik prajurit militer Korea Utara dan Tentara Merah Uni Soviet , harus terus dijaga sebagai warisan paling berharga dalam persahabatan Korea Utara-Rusia.
"Para prajurit Tentara Merah, bersama dengan Tentara Pembebasan Rakyat Korea, menumpahkan darah mereka untuk racun semenanjung," ujar Kim melanjutkan.
"Solidaritas dan persaudaraan militer yang dimulai antara tentara dan rakyat kedua negara di hari-hari sulit menghadapi musuh bersama, sepenuhnya menunjukkan kekuatan tak terpecahkan," katanya.