Ringkus Perompak Sungai Amazon Usai 2 Kali Kena Tembak, Pria Ini Ternyata Mantan Anggota Marinir
- dailymail.co.uk
VIVA – Aksi gila dilakukan oleh dua orang mantan prajurit Marinir Kerajaan Inggris, saat mengarungi Sungai Amazon, Brasil. Kedua eks anggota militer Inggris itu adalah John Bathgate dan Ian Roberts.
Keduanya diketahui tengah melakukan ekspedisi Puncak Amazon, yang dimulai dari titik tertinggi Sungai Amazon di Volcan Chimborazo, Ekuador, menuju perairan Samudera Atlantik di pantai Brasil.
Perjalanan yang semula tenang berubah tegang saat Bathgate dan Roberts memasuki perbatasan Kolombia. Mereka tiba-tiba disergap dua perompak, yang menodongkan senjata api.
Sempat menghentikan laju perahunya, Bathgate dan Roberts turun dan menepi di bawah ancaman pistol para perompak yang diketahui berasal dari Peru.
Di momen itu, kedua mantan Marinir Inggris itu beraksi. Dengan kemampuan tempur satuan khusus, keduanya menggunakan dayung perahu untuk melawan perompak bersenjata.
Dilansir VIVA Militer dari Daily Mail, nasib sial menimpa Bathgate yang terkena dua tembakan di bagian tangannya. Akan tetapi, meski ia dan Roberts berhasil merobohkan kedua perompak.
"Sayangnya, kami harus menunda Puncak Amazon ke laut (Samudera Pasifik). Minggu lalu di bagian sungai yang terpencil dekat perbatasan Kolombia, kami diserang oleh dua perompak," ujar Bathgate.
"Dalam pertarungan di mana kami menggunakan dayung melawan pistol, kami melawan mereka, melucuti senjata mereka, melumpuhkan pesawat mereka, dan kemudian berhasil menyelamatkan diri dan peralatan kami," kata Roberts melanjutkan.
Setelah berhasil meringkus dua perompak dan lolos dari maut, Bathgate dan Roberts kemudian dibawa ke kota Iquitos di bawah penjagaan pasukan Angkatan Laut dan Marini Peru.
Keberadaan keduanya diketahui berkat pertolongan unit kavaleri militer Peru, setelah upaya komunikasi. Roberts bahkan sangat berterima kasih atas tindakan sigap dan cepat pasukan militer Peru, yang langsung memberikan perawatan intensif.
"Angkatan Laut dan Marinir Peru dan Brasil tiba dengan dukungan Armada dan membawa kami kembali ke Iquitos, menunjukkan perhatian dan profesionalisme yang luar biasa," ucap Roberts melanjutkan.
"Tindakan cepat teman-teman di Iquitos, keluarga di Inggris, dan tanggap darurat Garmin membuat kami menerima perawatan tertinggi. Dan, ujian itu tidak berkembang menjadi situasi yang mengancam jiwa," katanya.