Ancam Tentara Bayaran Rusia, Polandia: Siapkan Peti Mati!
- bloomberg.com
VIVA – Polandia kembali merespons rumor serangan yang akan datang dari tentara bayaran Rusia, PMC Wagner Group. Pasukan pimpinan Yevgeny Prigozhin kabarnya akan segera menggempur negara anggota Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) itu.
VIVA Militer melaporkan dalam berita Jumat 28 Juli 2023, terkait kemungkinan akan dikerahkannya pasukan Wagner Group untuk merebut daerah perbatasan terlemah NATO, Koridor Suwalki.Â
Isu ini menyeruak setelah pernyataan Wakil Ketua Komite Pertahanan Negara Duma, Kolonel Jenderal Andrey Kartapolov, awal Juli 2023 lalu.Â
Kartapolov menyoroti posisi tentara bayaran Wagner Group yang saat ini mendapat tugas, untuk melatih prajurit Angkatan Bersenjata Belarus.Â
Selain itu, Kartapolov juga menyatakan jika anak buah Prigozhin bisa dikirim ke perbatasan Polandia. Ia bahkan sesumbar pasukan Wagner akan mampu merebut Koridor Suwalki dalam hitungan jam saja.
Dalam berita lainnya, VIVA Militer melaporkan kekhawatiran Perdana Menteri Polandia, Mateusz Morawiecki, yang meyakini ada lebih dari 100 orang tentara bayaran Rusia yang menyusup ke negaranya.
"Lebih dari 100 tentara bayaran Wagner mendekati perbatasan Polandia dengan Belarusia, dan mungkin mencoba memasuki wilayah NATO dengan menyamar sebagai migran," ujar Morawiecki dilansir VIVA Militer dari Business Insider.
Berbeda dengan Morawiecki, Wakil Ketua Senat Polandia, Michal Kaminski, justru memberikan ancaman langsung terhadap tentara bayaran Wagner Group.
Kaminski memastikan, bukan cuma militer Polandia yang akan merespons seandainya serangan datang. Tentara Amerika Serikat (AS) yang berbasis di Bialystok, yang berjarak 272,8 mil (439 kilometer) dari perbatasan Belarus.
Selain itu, Kaminski juga menegaskan bakal membela Lithuania jika sampai tentara Wagner mengarahkan serangan ke negara tetangganya tersebut yang juga anggota NATO.
"Siapa yang akan membayar peti mati? Tidak ada yang meragukan bahwa jika perlu, kami akan mempertahankan Lituania; itu suci bagi kami," kata Kaminski dilansir VIVA Militer dari UATV.
Koridor Suwalki adalah sebidang tanah seluas 40 mil (64,4 kilometer), disebut sebagai titik perbatasan paling lemah bagi NATO dan Uni Eropa (UE). Oleh sebab itu, kedua aliansi sepakat untuk menyatakan bahwa daerah ini memiliki
peran yang sangat strategis.
Sementara bagi Rusia, menguasai Koridor Suwalki akan menyambung jalur darat dengan Kaliningrad dan memperkuat hubungan sekutu dengan Belarus. Militer Rusia juga akan terhubung langsung dengan pangkalan utama Armada Baltik Angkatan Laut.