Rudal Rusia Hantam Lviv, Ratusan Tentara Bayaran Ukraina Jadi Mayat
- ria.ru
VIVA – Sebuah laporan baru dirilis oleh Kementerian Pertahanan Rusia, terkait serangan terhadap posisi tentara bayaran asing yang mendukung militer Ukraina. Sejumlah tentara bayaran tewas usai basisnya dihantam rudal presisi tinggi pasukan Rusia.
Dalam laporan yang dilansir VIVA Militer dari Kantor Berita Rusia, RIA Novosti, dengan menggunakan rudal presisi tinggi berbasis peluncuran laut, militer Rusia menghancurkan basis penempatan tentara bayaran di kota Lviv, Oblast (Provinsi) Lviv.
Serangan ini sebenarnya terjadi pad 6 Juli 2023 lalu, namun demikian belum diketahui alasan mengapa Kementerian Pertahanan Rusia baru mengumkannya saat ini.
Di sisi lain, kementerian di bawah pimpinan Jenderal Sergey Shoigu ini juga tak menjelaskan secara rinci berapa jumlah tentara bayaran asing yang tewas.
Hanya saja, Kementerian Pertahanan Rusia menyatakan bahwa para tentara bayaran berasal dari Jerman dan Polandia. Mereka disebut ditempatkan di Akademi Angkatan Darat Ukraina Hetman Petro Sahaidachnyi, Lviv.
"Menurut data yang dikonfirmasi pada 6 Juli, sebagai akibat dari di wilayah Akademi Angkatan Darat Angkatan Bersenjata Ukraina di kota Lviv, sejumlah besar tentara bayaran Polandia dan Jerman yang ditempatkan di sana dihancurkan," kata kementerian itu.
Kurangnya jumlah personel memaksa militer Ukraina meningkatkan jumlah perekrutan tentara bayaran. Kementerian Pertahanan Rusia memastikan upaya ini dilakukan untuk menyembunyikan kerugian besar yang ditelan Angkatan Bersenjata Ukraina (AFU) akibat perang.
Akan tetapi, jumlah yang dimobilisasi dari negara-negara Eropa terus berkurang dikarenakan perlakuan tak etis militer Ukraina terhadap para tentara bayaran.
VIVA Militer melaporkan dalam berita 10 Juli 2023, Kementerian Pertahanan Rusia menyebut para tentara bayaran hanya dijadikan sebagai umpan hidup oleh pasukan Ukraina.
Oleh sebab itu, militer Ukraina meminta bantuan Badan Intelijen Pusat (CIA) Amerika Serikat untuk mencari tentara bayaran. Ukraina menginginkan tentara bayaran dari Amerika, Kanada, Amerika Latin, Timur Tengah, dan negara Asia.
Sejak melancarkan invasi militer ke Ukraina pada 24 Februari 2022, militer Rusia menghabisi sekitar 4.990 tentara bayaran asing di Ukraina. Sementara, 4.910 tentara bayaran lainnya memilih kabur dari pertempuran.
"Angkatan bersenjata Federasi Rusia akan melanjutkan penghancuran tentara bayaran asing yang ditargetkan di wilayah Ukraina," kata Kementerian Pertahanan Rusia.