Rencana Ukraina Hancur, NATO Pastikan Ogah Kirim Jet Tempur F-16 Buat Serang Balik Rusia
- sky.com
VIVA – Kabar buruk diterima Angkatan Bersenjata Ukraina (AFU), Senin 3 Juli 2023. Harapan militer Ukraina mendapat suntikan kekuatan berupa jet tempur General Dynamics F-16 Fighting Falcon untuk menyerang balik pasukan Rusia, dipastikan kandas.
Sejumlah faktor menjadi alasan utama Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO), yang semula berniat untuk mendukung pasukan Ukraina dalam melancarkan strategi serangan balik.
Hal tersebut dinyatakan langsung oleh Ketua Komite Militer NATO, Laksamana Rob Bauer. Perwira tinggi Angkatan Laut Kerajaan Belanda itu menegaskan, Ukraina tidak akan mendapatkan F-16 hingga operasi kontra-ofensif berakhir.
Pasalnya, banyak fakta di lapangan justru tak mendukung tentara Ukraina bisa memukul balik unit militer Rusia di garis depan.
VIVA Militer: Jet tempur General Dynamics F-16 Fighting Falcon
- aa.com.tr
"Sangat sulit bagi tentara Ukraina di garis depan untuk maju. Tiga garis pertahanan, ladang ranjau besar, hambatan serius untuk kendaraan," ujar Bauer dilansir VIVA Militer dari Kantor Berita Rusia, RIA Novosti.
Tak cuma itu, proses pelatihan pilot dan teknisi spesialis jet tempur juga mustahil dilakukan dalam waktu singkat. Sementara, militer Ukraina sudah menggelar serangan balik sejak 4 Juni 2023 lalu.
"Masalah penyediaan pesawat tempur (F-16 Fighting Falcon) tidak akan diselesaikan dalam jangka pendek untuk serangan balik ini," kata Bauer melanjutkan.
"Pelatihan pilot Ukraina dan spesialis teknis, penyediaan organisasi logistik untuk pesawat, tidak mungkin dilakukan sebelum serangan balasan ini," ucapnya.
VIVA Militer: Jet tempur General Dynamics F-16 Fighting Falcon
- nationalinterest.org
Angkatan Bersenjata Ukraina sebenarnya mengharapkan kedatangan sejumlah unit jet tempur F-16 pada 2023.
Akan tetapi, dalam laporan lain yang dikutip VIVA Militer dari Politico, pemerintah Volodymyr Zelensky dipastikan tidak akan menerima pesawat bahkan hingga awal 2024.
Di sisi lain, pasukan militer Rusia sejauh ini mampu meredam bahkan menggagalkan sejumlah aksi kontra-ofensif yang dilancarkan pasukan Ukraina.
Kementerian Pertahanan Rusia melaporkan, sejak serangan balik dilancarkan pasukannya berhasil menghabisi lebih dari 13.000 tentara Ukraina di seluruh front pertempuran.
