Nyaris Bantai Tentara Bayaran Rusia, Pasukan Elite Muslim Akhirnya Balik ke Garis Depan
- fox5atlanta.com
VIVA – Rumor pemberontakan yang dilakukan tentara bayaran PMC Wagner Group membuat gempar seluruh Rusia. Unit pasukan khusus Akhmat (Kadyrovites) Republik Chechnya, bahkan hampir bentrok dengan milisi pimpinan Yevgeny Prigozhin itu.
Pasukan Akhmat atau Resimen Bermotor Khusus ke-141 Garda Nasional Rusia, mendapat perintah untuk menghadapi amukan tentara bayaran Rusia pasca pernyataan Prigozhin.
Unit yang dipimpin Mayor Jenderal Apty Alaudinov langsung bergerak dari garis depan, menuju wilayah Rostov-on-Don untuk memerangi tentara bayaran Rusia tersebut, Minggu 25 Juni 2023.
Padahal di sisi lain, satuan elite Akhmat tengah menjalankan tugas menjaga perbatasan Rusia-Ukraina di wilayah Belgorod.
Untungnya, tentara Wagner Group akhirnya menghentikan konvoi militer menuju Rusia dan berputar arah kembali ke Rostov. Sementara, Prigozhin pun dikabarkan telah diterbangkan ke Belarus untuk diasingkan sementara.
Setelah informasi ini muncul, Alaudinov bersama pasukannya dipastikan akan kembali ke garis depan pertempuran di Ukraina. Menurutnya, target selanjutnya adalah menggasak unit militer Ukraina yang menduduki daerah Maryinka, Republik Rakyat Donetsk (DPR).
"Kami belum sepenuhnya menghapus Akhmat dari garis depan. Hanya unit-unit yang bisa digantikan oleh orang lain yang disingkirkan," ucap Alaudinov.
"Saat ini, unit Akhmat secara bertahap kembali ke zona operasi militer khusus untuk terus mengerjakan pembebasan Maryinka," katanya dilansir VIVA Militer dari Kantor Berita Rusia, TASS.
Prigozhin sebelumnya menyatakan pemberontakan terhadap pemerintahan Presiden Vladimir Putin, setelah mengklaim anak buahnya diserang unit militer Rusia.Â
Pejabat yang merupakan salah satu orang kepercayaan Putin juga menuding Kementerian Pertahanan Rusia di bawah komando Jenderal Sergey Shoigu, sengaja memerintahkan pasukan militer Rusia, untuk mengeliminasi Wagner Group.