Video Sadis Tentara Rusia Penggal Kepala Prajurit Ukraina Tersebar di Media Sosial
- Youtube
VIVA – Sebuah video menggegerkan seantero Ukraina, di mana seorang prajurit tewas setelah dieksekusi mati dengan cara penggal kepala oleh prajurit militer Rusia. Sontak, hal ini membuat Presiden Volodymyr Zelensky murka.
Dalam laporan yang dikutip VIVA Militer dari Kyiv Independent, video itu tersebar di sejumlah platform media sosial pada 11 April 2023. Sayangnya, sejumlah video itu sudah terhapus karena mengandung unsur kekerasan.
Meski sampai hari ini keaslian video belum bisa dikonfirmasi, namun Zelensky dan para pejabat tinggi Uni Eropa sangat geram dengan aksi tentara Rusia.
Sebab jika dilihat dari perlengkapan yang dipakai, korban adalah prajurit militer Ukraina yang menjadi tahanan perang (POW). Mengetahui hal ini Zelensky bahkan menyebut tindakan tentara Rusia seperti binatang.
Zelensky berjanji tidak akan memaafkan Rusia, karena apa yang terjadi pada tentaranya. Ia juga menghimpun dukungan dunia, agar melihat kekejaman militer Rusia.
"Dunia harus melihat eksekusi tawanan Ukraina. Ada sesuatu yang tidak bisa diabaikan oleh siapa pun di dunia: betapa mudahnya hewan-hewan ini membunuh," ujar Zelensky.
"Kami tidak akan melupakan apa pun, kami juga tidak akan memaafkan para pembunuh," katanya dikutip VIVA Militer dari The Times of Israel.
Sementara itu, Juru Bicara Uni Eropa (UE), Nabila Massrali, menegaskan jika eksekusi mati yang dilakukan militer Rusia terhadap tentara Ukraina adalah bukti pelanggaran Konvensi Jenewa.
"(Ini adalah) pengingat brutal lainnya tentang sifat tidak manusiawi dari agresi Rusia. Dan sekali lagi menunjukkan pengabaian total Rusia terhadap hukum internasional, khususnya hukum humaniter internasional," ucap Massrali.
"UE menegaskan kembali komitmen tegasnya untuk meminta pertanggung jawaban semua pelaku dan kaki tangan kejahatan perang yang dilakukan, sehubungan dengan perang agresi Rusia melawan Ukraina," katanya.