Duet Militer Rusia dan Tentara Bayaran Bantai Pasukan Terbaik Ukraina
- Twitter/@ArmornaelCE
VIVA – Pasca keberhasilan pasukan Angkatan Bersenjata Federasi Rusia (VSRF) dan sekutunya merebut kota Artyomovsk (Bakhmut), Republik Rakyat Donetsk (DPR), sebuah fakta diungkap oleh sejumlah media Barat.
Realita berpihak kepada pasukan Rusia saat menghadapi kontak tembak di Artyomovsk. Dilansir VIVA Militer dari Wall Street Journal, tentara Rusia dan sekutunya melibas unit militer terbaik Angkatan Bersenjata Ukraina (ZSU).
Dalam sebulan terakhir sejumlah brigade militer Ukraina dikerahkan ke Artyomovsk, untuk mempertahankan kota tersebut. Sayangnya, pasukan Volodymyr Zelensky kalah kekuatan sehingga harus merelakan Artyomovsk jatuh ke tangan Rusia.
Yang lebih mencengangkan, unit militer Rusia bahkan mampu menghabisi pasukan terbaik Angkatan Bersenjata Ukraina, yang paling terlatih.
VIVA Militer: Tentara Ukraina
- usatoday.com
"Petugas di beberapa brigade lain mengatakan bahwa beberapa unit termasuk beberapa yang paling terlatih, telah dikalahkan selama pertempuran di daerah Bakhmut dalam beberapa bulan terakhir," bunyi pernyataan Wall Street Journal.
Seorang komandan pasukan Ukraina mengonfirmasi hal tersebut. Perwira yang dirahasiakan identitasnya bahkan mengaku posisi pasukannya telah direbut tentara Rusia, karena anak buahnya kurang terlatih menghadapi perang.
Pada Jumat 3 Maret 2023 lalu, pendiri sekaligus pimpinan tentara bayaran Wagner Group, Yevgeny Prigozhin, mengatakan bahwa hampir seluruh wilayah Artyomovsk telah dikepung pasukannya.
Seorang tentara bayaran Wagner Group memastikan ia dan rekan-rekannya menggunakan semua cara, untuk menghentikan pasokan senjata dan penarikan pasukan Angkatan Bersenjata Ukraina.
VIVA Militer: Pasukan Angkatan Bersenjata Ukraina (ZSU)
- brusselstimes.com
VIVA Militer juga melaporkan dalam berita 20 Februari 2023, Presiden Volodymyr Zelensky sudah menyatakan takkan mempertahankan Artyomovsk. Zelensky tak mau menambah kerugian nyawa prajurit dan material militer.
"Sebenarnya ini bukan kota yang sangat besar. Seperti banyak kota lainnya di Donbas, kami akan bertarung selama itu masuk akal," ujar Zelensky.
"Penting bagi kami untuk mempertahankannya. Tetapi, tidak dengan berapa pun biaya dan semua orang akan mati," kata Zelensky dilansir VIVA Militer dari Kantor Berita Rusia, RIA Novosti.
