Agen Pemburu El Chapo Bongkar Fakta, Militer Amerika Jadi Beking Kartel Meksiko
- people.com
VIVA – Sebuah pernyataan menggegerkan muncul dari Jack Riley, mantan Wakil Administrator Badan Narkotika Amerika Serikat (DEA), Senin 20 Februari 2023 lalu. Riley menyakini keterlibatan militer Amerika Serikat dalam aktivitas kartel Meksiko.
Dalam laporan yang dikutip VIVA Militer dari American Military News, Riley memberikan pernyataan tersebut dalam wawancara bersama Chris Cuomo acara Cuomo di NewsNation.
Riley yang memimpin perburuan gembong kartel Sinaloa, Joaquin "El Chapo" Guzman, mengatakan jika organisasi pengedar narkotika itu sudah menjaga eksistensi lebih dari 30 tahuh.
Tak hanya di negara asalnya, jalur perdagangan pengedar narkoba kelas kakap ini juga sudah masuk ke wilayah Amerika Serikat.
Oleh sebab itu, para anggota dan petinggi kartel jadi sangat licin meloloskan diri dan terlatih melakukan perlawanan. Hal ini yang menjadi dasar pemikiran Riley meyakini ada keterlibatan Angkatan Bersenjata AS (US Armed Forces).
"Mengapa kartel yang ada di hampir setiap sudut negara kita, tidak mengakses hanya sebagai pasar, tetapi mencoba merekrut orang yang ingin membantu mereka?" ujar Riley.
"Anggota dinas militer memiliki pelatihan senjata dan pelatihan militer yang sangat penting bagi kartel untuk mempertahankan kendali," katanya.
Apa yang dikuak Riley ternyata terkait dengan laporan Departemen Pertahanan AS (DoD), yang menguak tingkat penggunaan obat-obatan di kalangan prajurit militer.
Dalam catatannya, Departemen Pertahanan Amerika Serikat menjelaskan jika yang tertinggi adalah penggunaan fentanil yang berlebihan. Pada 2016, sekitar 36 persen tentara Amerika mengalami overdosis (OD) fatal.
Yang lebih mengejutkan, dari laporan Pentagon, pada 2021 lalu persentase overdosis penggunaan fentanil di kalangan prajurit militer AS meningkat hingga mencapai 88 persen.