Jiper Jadi Biang Kudeta Rusia, Putin Tarik Semua Tentara Bayaran dari Ukraina
- Twitter/@DefenseNigeria
VIVA – Sebuah kabar mengejutkan datang dari tentara bayaran Rusia, PMC Wagner Group. Pasukan yang dibentuk dan dipimpin oleh Yevgeny Prigozhin mendapat perintah mundur, langsung dari Presiden Vladimir Putin.
Seperti yang diketahui, tentara bayaran PMC Wagner Group mempunyai peran penting dalam invasi militer Rusia di Ukraina.
Masih hangat dalam ingatan, bagaimana tentara bayaran Rusia ini membantai unit militer Ukraina di kota Soledar (Bakhmut), Republik Rakyat Donetsk (DPR), pekan kedua Januari 2023 lalu.
Berkekuatan 50.000 personel, Wagner Group menjadi salah satu unit penyokong pasukan Angkatan Bersenjata Federasi Rusia (VSRF), selain kelompok separatis Milisi Rakyat Donetsk dan Milisi Rakyat Luhansk.
Kehebatan tentara bayaran Rusia di medan tempur, justru dipandang Putin berbeda. Wagner Group diyakini Putin bisa berbalik menjadi ancaman buat Rusia.
Tak cuma Prigozhin dan Wagner Group, Kepala Republik Chechnya, Letnan Jenderal Ramzan Kadyrov dan unit pasukan khusus Kadyrovites (Akhmat), juga sangat diwaspadai Putin.
Dengan kekuatan militer, kedua tokoh itu memungkinkan untuk melakukan kudeta terhadap Putin. Meskipun, Prigozhin dan Kadyrov dikenal sebagai tangan kanan Putin.
Anggapan ini menyeruak setelah Putin mencopot Jenderal Sergei Surovikin, dari jabatannya senagai Komandan Pasukan Gabungan Operasi Militer Khusus, 12 Januari 2023. Sebelum dicopot, Surovikin jadi sasaran kritik keras dari Prigozhin dan Kadyrov.
Hal ini lah yang dianalisa oleh pengamat politik dan militer Rusia asal Inggris, Bruce Jones, dan dipercaya jadi alasan Putin menarik seluruh personel Wagner Group.
"Presiden Putin dan Yevgeny Prigozhin telah menjalin kontak dan sekutu yang sangat dekat selama beberapa dekade. Ini tampaknya menjadi bagian dari jalan setelah Prigozhin secara terbuka mengkritik, bahkan melecehkan tokoh militer senior di pasukan reguler," ujar Jones.
"Implikasinya, kritiknya terhadap perilaku pasukan reguler dan komandan mereka diyakini tidak berarti apa-apa terhadap Putin, yang sekarang melihatnya sebagai saingan potensial," katanya dilansir VIVA Militer dari Mirror.
Tentara bayaran PMC Wagner Group dibentuk Prigozhin saat pencaplokan Krimea pada 2014 silam. Pasukan Wagner Group juga dikerahkan dalam Perang Donbas di delapan tahun lalu, dan bahkan dikirim pula ke Suriah.