Militer Ukraina Klaim Habisi Ribuan Pasukan Khusus Rusia di Front Timur
- wsj.com
VIVA – Pasukan Angkatan Bersenjata Ukraina (ZSU) diklaim berhasil menghabisi nyaris seluruh personel satuan elite Brigade Infanteri Angkatan Laut Rusia (MPR) ke-155, di dekat kota Ugledar, Republik Rakyat Donetsk (DPR).
Dalam laporan yang dikutip VIVA Militer dari The New Voice of Ukraine, Kepala Pusat Pers Gabungan Pasukan Pertahanan Ukraina, Oleksii Dmytrashkivsyi, adalah yang pertama kali mengatakan hal ini.
Dmytrashkivsyi menyatakan pada Minggu 12 Februari 2023, brigade Marinir Rusia itu sudah menelan kekalahan yang ketiga kalinya, dalam pertempuran di Ugledar.
Lebih lanjut Dmytrashkivski mengatakan bahwa personel militer Rusia dari korps Marinir tewas, setidaknya hingga mencapai 150-300 orang per hari di kota pusat tambang batu bara Ukraina itu.
"Sejumlah besar pasukan musuh, termasuk staf komando, dihancurkan di dekat Vuhledar dan Mariyinka di Oblast Donetsk. Brigade 155 sudah tiga kali (menderita kerugian) dan harus diisi ulang," ujar Dmytrashkivskyi.
"Pertama kali setelah Irpin dan Bucha, kedua kalinya mereka dikalahkan di dekat Donetsk dan mereka bisa pulih kembali. Dan sekarang, hampir seluruh brigade telah dihancurkan di dekat Vuhledar," katanya.
Kemudian, Dmytrashkivsyi juga memperkirakan jika pasukan pasukan Rusia itu diperkuat sekitat 5.000 personel selama Operasi Militer Khusus di Ukraina.
Dia menambahkan, dalam seminggu terakhir unit militer Ukraina dipercaya telah menghancurkan sekitar 130 unit peralatan perang, termasuk di dalamnya sekitar 36 unit tank.
Terakhir kali brigade ke-155 mengalami kekalahan telak terjadi di dekat Vuhledar dekat desa Pavlivka, Republik Rakyat Donetsk, November 2022.
Pasukan Infanteri Angkatan Laut Rusia baru saja mendapat pujian tinggi dari Presiden Vladimir Putin.
VIVA Militer melaporkan dalam berita sebelumnya, Putin membanggakan pasukannya saat menghadiri Dewan Pengawas Badan Inisiatif Strategis, Minggu 12 Februari 2023.
"Marinir sedang bekerja saat ini. (Mereka) Bertempur dengan gagah berani. Baik (yang berasal) dari Armada Pasifik maupun Armada Utara," ucap Putin dilansir VIVA Militer dari Kantor Berita Rusia, TASS.