Gawat, Moncong Ratusan Rudal Balistik Militer India Mengarah ke China
- indiatoday.in
VIVA – Angkatan Bersenjata India dikabarkan bakal mengerahkan ratusan balistik ke sejumlah titik di perbatasan China dan Pakistan. Langkah ini dilakukan terkait buruknya hubungan India dengan kedua negara tetangganya itu.
Alat utama sistem persenjataan (alutsista) yang akan ditempatkan di perbatasan China dan Pakistan adalah Rudal Balistik Jarak Pendek (SRBM) Pralay, buatan Pusat Penelitian Imarat (RCI).
Dalam laporan yang dikutip VIVA Militer dari India Today, Kementerian Pertahanan India secara resmi mengumumkan kesepakatan pembelian rudal buatan sendiri pada 25 Desember 2022.
Sebanyak 120 unit rudal Pralay akan segera menjadi andalan baru militer India, seiring ketegangan yang terus berlangsung dengan China dan Pakistan.
"Proyek untuk membuat kekuatan roket mendapat dorongan karena proposal untuk membeli sekitar 120 rudal balistik Pralay telah disetujui oleh pertemuan kementerian pertahanan tingkat tinggi," ujar seorang pejabat Kementerian Pertahanan India yang identitasnya dirahasiakan.
Sementara itu dilansir VIVA Militer dari American Military News, sejumlah pengamat militer India menuding pengerahan 120 unit rudal Pralay dilakukan hanya untuk menjawab tuduhan pihak oposisi Perdana Menteri India, Narendra Modi.
Modi dianggap lemah dalam mengambil sikap terhadap sengketa wilayah di wilayah Ladakh dan Daerah Otonomi Tibet, serta konflik perebutan wilayah Kashmir dengan Pakistan.
Terlepas dari pertikaian antara India dengan China dan Pakistan, rudal Pralay adalah salah satu senjata balistik yang sangat mematikan yang dimiliki militer India.
Dikembangkan dan dibangun Pusat Penelitian Imarat pada 2015, rudal ini mampu membawa hulu ledak seberat 370 hingga 700 kilogram PCB (Penetration Cum Blast) dan RDPS (Runaway Denial Penetration Submunition).
Rudal Balistik Jarak Pendek Pralay memiliki kemampuan menghancurkan sasaran sejauh 150 hingga 500 kilometer, dengan kecepatan maksimal mencapai 1,6 Mach (1.969 kilometer per jam).
Rudal ini diklaim punya kehebatan setara dengan Rudal Balistik Jarak Pendek Dongfeng DF-12 buatan China, dan Rudal Balistik Jarak Pendek 9K720 Iskander milik Angkatan Bersenjata Federasi Rusia (VSRF).