Meradang Dengar Misi Kim-Jong un, Militer Korsel Bikin Pasukan Anti-Nuklir Korea Utara
- cnbc.com
VIVA – Pernyataan Pemimpin Tertinggi Korea Utara (Korut), Kim Jong-un, terkait rencana peningkatan persenjataan nuklir, langsung direspon Angkatan Bersenjata Republik Korea Selatan (ROK Armed Forces). Sebuah divisi langsung dibentuk militer Korea Selatan, untuk melawan ancaman dari negara tetangganya.
Tepat pada 1 Januari 2023, Kim mengatakan jika Korut perlu meningkatkan persenjataan nuklir secara eksponensial. Hal itu disampaikan putra diktator Korut sebelumnya, Kim Jong-il, dengan alasan untuk mempertahankan diri.
Pasca pernyataan itu, militer Korsel langsung membuat Direktorat Penanggulangan Nuklir dan Senjata Pemusnah Massal (WMD), Senin 2 Januari 2023. Unit terbaru militer Korsel ini diklaim mampu melawan ancaman segudang senjata nuklir Korea Utara.
"Militer Korea Selatan akan meluncurkan divisi baru yang bertugas melawan ancaman dari senjata nuklir Korea Utara dan senjata pemusnah massal (WMD) lainnya pada hari Senin," bunyi pernyataan Kepala Staf Umum Angkatan Bersenjata Korea Selatan (JCS), Jenderal Kim Seung-kyum, dikutip VIVA Militer dari KBS World.
Direktorat Penanggulangan Nuklir dan Senjata Pemusnah Massal berasal dari Pusat Tanggap Nuklir dan Senjata Pemusnah Massal, yang berada langsung di bawah Direktorat Perencanaan Strategis JCS.
Nantinya, divisi baru ini akan dikembangkan menjadi direktorat terpisah dan khusus. Dengan fungsi tambahan mengelola informasi, operasi, hingga kekuatan dan pengembangan tempur.
JCS mengatakan direktorat baru tersebut akan memimpin upaya Seoul untuk mengembangkan sistem pertahanan tiga poros. Ketiga poros tersebut meliputi pengawasan pengelolaan terpadu kemampuan di ruang angkasa, dunia maya, dan domain spektrum elektromagnetik.
Ketiga poros itu juga disebut mampu memberi hukuman dan balasan masif terhadap Korut. Ini adalah sebuah rencana operasional untuk melumpuhkan kepemimpinan Kim Jong-un dalam konflik besar.
"(Kami) semua akan memberikan yang terbaik untuk diperlengkapi pada tahap awal, dengan sikap untuk segera menanggapi setiap ancaman nuklir dan rudal dari Utara," ucap Kepala Direktorat Penanggulangan Nuklir dan Senjata Pemusnah Massal Angkatan Berenjata Korea Selatan, Jenderal Park Hu-soung.
"Selain itu, kami akan menunjukkan kemampuan tanggapan yang dapat membuat musuh kewalahan," katanya dikutip VIVA Militer dari Kantor Berita Korea Selatan, Yonhap News Agency.