Kosovo dan Serbia Siaga Tempur, Eropa Tenggara Diambang Perang Saudara
- b92.net
VIVA – Angkatan Bersenjata Serbia berada dalam status siaga perang usai menerima perintah langsung Presiden Aleksandar Vucic, Selasa 27 Desember 2022. Penyiagaan pasukan adalah respons dari tindakan yang sama, yang dilakukan oleh militer Kosovo.
Dalam laporan yang dikutip VIVA Militer dari Kantor Berita Rusia, TASS, Menteri Pertahanan Serbia, Milos Vucevic, mengonfirmasi keputusan Vucic untuk melindungi kedaulatan negara.
"Presiden Serbia dalam kapasitas panglima tertinggi telah memerintahkan untuk menempatkan Angkatan Darat Serbia dalam siaga tempur tinggi," ucap Vucevic.Â
"Hal tersebut akan membawa kami kepada tindakan tingkat tertinggi, yang harus diikuti oleh Angkatan Darat Serbia untuk melindungi integritas teritorial dan kedaulatan Serbia dan warganya," katanya.
Tak hanya di sektor militer, pihak Kepolisian Serbia juga diklaim sudah berada dalam status siaga penuh. Hal ini dipastikan juga oleh Menteri Dalam Negeri Serbia, Bratislav Gasic.
"Sesuai dengan perintah Presiden dan Panglima Tertinggi, Alexandar Vucic, saya telah memerintahkan untuk menyiagakan pertempuran penuh semua unit Kementerian Dalam Negeri," ujar Gasic.
Dalam laporan lain yang dilansir VIVA Militer dari media Serbia, Vecernje Novosti, pasukan militer Kosovo lebih dulu memobilisasi pasukannya.Â
Sekitar 1.500 personel Kosovo yang didukung oleh Pasukan Penjaga Perdamaian Kosovo di bawah kendali apakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO), disiagakan sejak Senin 26 Desember 2022 malam waktu setempat.
Militer Kosovo yang didukung NATO dikabarkan akan mendobrak barikade di Kosovo Utara, yang dibangun oleh Serbia.Â
Aksi militer Kosovo dan NATO ini adalah langkah yang diambil setelah Kedutaan Besar Negara Quinta (Amerika Serikat, Inggris Raya, Prancis, Jerman dan Italia), mendesak Presiden Serbia untuk menarik barikade dalam waktu 24 jam, Minggu 25 Desember 2022.
Kedutaan Besar Quinta mengancam, jika Serbia tidak membongkar barikade maka Perdana Menteri Kosovo, Albin Kurti, berhak mengambil tindakan militer.Â
Situasi di Kosovo memanas pada tanggal 6 Desember, saat pasukan khusus Kosovo yang bersama unit patroli misi Uni Eropa merebut gedung komisi pemilu di bagian utara wilayah tersebut.Â
Kemudian pada 8 Desember, sekitar 350 personel polisi Kosovo menyerbu bagian utara wilayah yang berpenduduk Serbia menggunakan kendaraan lapis baja. Tak hanya itu, pasukan polisi Kosovo memblokir kota utara, Kosovska Mitrovica.Â
Lalu pada 10 Desember, polisi Kosovo menangkap Dejan Pantic, seorang mantan polisi dengan tuduhan yang provokator dan mata-mata. Hal ini ditegaskan Serbia adalah alasan yang dibuat-buat, dan sengaja dilakukan untuk memprovokasiÂ