Kapal Perang Iran Permalukan Militer Amerika di Teluk Persia

VIVA Militer: Kapal perang Habib Rouhi Angkatan Laut Iran
Sumber :
  • bloghnews.com

VIVA – Angkatan Laut Korps Garda Revolusi Islam Iran (IRGCN) kembali melakukan aksi pencegatan, terhadap kapal perang Angkatan Laut Amerika Serikat (US Navy). Informasi ini baru terkuak, setelah insiden terjadi pekan lalu.

Kasdam Pattimura dan Brigjen TNI Antoninho Tutup TMMD Ke-122 di Kodim Tual

Dilansir VIVA Militer dari Tasnim News, kapal perang terbaru militer Iran memotong jalur pelayaran dua kapal perang Angkatan Laut AS di Teluk Persia, Senin 5 Desember 2022 lalu.

Aksi kapal perang Iran ini dilakukan untuk mencegah pergerakan kapal perang Amerika, yang akan memasuki Teluk Persia. 

WNI Ditangkap Imigrasi AS, Diduga Terlibat 'Black Money Scam'

Ternyata, kapal perang yang menggagalkan upaya armada militer Amerika Serikat adalah yang terbaru di jajaran alat utama sistem persenjataan (alutsista) Republik Islam Iran.

VIVA Militer: Kapal perang Habib Rouhi Angkatan Laut Iran

Photo :
  • washingtonpost.com
Siap-siap, Episode Tiga Balas Dendam Iran ke Israel

Kapal perang terbaru militer tersebut diberi nama yang berasal dari mendiang martir pasukan elite Iran, Habib Rouhi. Komandan Angkatan Laut IRGC, Laksamana Muda Ali Reza Tangsiri, mengungkap kemampuan alutsista terbarunya.

Habib Rouhi membawa senjata mematikan sebagai andalan utamanya. Tangsiri mengatakan rudal yang dibawa kapal ini mampu menjangkau sasaran sejauh 300 kilometer. 

Kemampuan itu lah yang membuat kapal ini berhasil membuat gentar kapal perang Amerika, dan memilih angkat kaki dari Teluk Persia.

"Rudal kapal angkatan laut baru memiliki jangkauan 300 kilometer. Kapal peluncur rudal yang baru mencegah dua kapal perang Amerika memasuki Teluk Persia dan memerintahkan mereka untuk mengidentifikasi diri," ujar Tangsiri.

VIVA Militer: Kapal perang Habib Rouhi Angkatan Laut Iran

Photo :
  • tasnimnews.com

Lebih lanjut Tangsiri menegaskan, Amerika akan terus menerima tamparan keras dari Iran selama mendatangkan ancaman bagi kedaulatan Negeri Mullah.

"AS akan terus menerima tamparan di wajah mereka dari Iran, selama mereka mempertahankan sifat arogan dan kejam mereka," kata Tangsiri.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya