Operasi Militer Turki di Suriah dan Irak Dikecam, Erdogan Ngamuk
- atalayar.com
VIVA – Keputusan Presiden Turki , Recep Tayyip Erdogan , menggelar operasi militer di wilayah Suriah utara dan Irak, menuai banyak kecaman. Tentangan banyak negara terhadap tindakan militer Turki , direspos keras oleh Erdogan.
Angkatan Bersenjata Turki (TSK) melancarkan serangan udara ke Suriah utara dan Irak sejak Minggu 20 November 2022. Aksi pasukan Turki di dua negara menargetkan anggota Partai Buruh Kurdistan (YPG) yang tergabung dalam Pasukan Demokratik Suriah (SDF).
Erdogan mengambil keputusan menyerang basis milisi Kurdi di dua negara tetangga Turki, pasca insiden teror bom di Istanbul, 13 November 2022. Segera setelah perintah Erdogan keluar, militer Turki menggelar aksi dengan Sando Operasi Cakar-Pedang (Operasi Cakar-Pedang).
Akibat aksi militer Turki tersebut, gelombang kecaman berdatangan. Hal ini lah yang membuat Erdogan geram, karena pengkritik negara-negara dianggapnya ikut campur dalam masalah keamanan negara.
Erdogan menegaskan, Turki tak perlu meminta izin kepada pihak mana pun untuk melancarkan operasi militer di Suriah dan Irak. Sebab tindakan militer yang diambil adalah bukti tanggung jawab negara terhadap rakyat Turki.
"Turki tetap bertekad untuk membuat zona keamanan di perbatasan selatan sedalam 30 kilometer," ucap Erdogan mengutip VIVA Militer dari Anadolu Agency .Erdogan dikutip VIVA Anadolu Agency
"Kami tidak perlu mendapatkan izin dari siapa pun ketika mengambil langkah-langkah terkait keamanan tanah air dan rakyat kami. Dan kami tidak akan bertanggung jawab kepada siapa pun," katanya.
Meski tak menyebut secara jelas siapa saja negara yang mendukung aksi teror milisi Kurdi, Erdogan menegaskan, Ankara tidak akan mentolerir kemunafikan sejumlah negara yang terus mendukung organisasi teroris YPG atau Partai Persatuan Demokratik (PYD).Kurdi, Erdogan menegaskan, Ankara tidak akan mentolerir kemunafikan sejumlah negara yang terus mendukung organisasi teroris YPG atau Partai Persatuan Demokratik (PYD).
Beberapa serangan serangan militer Turki muncul Wakil Menteri Luar Negeri Suriah, Ayman Susan. Saya mengutuk tindakan Turki yang disebut telqh melawan kedaulatan negara dan hukum internasional.
Susan khawatir operasi militer Turki di negaranya bisa memicu ketegangan antara Turki dan Suriah. Sementara itu, Presiden Rusia untuk Suriah, Alexander Lavrentiev, juga meminta Ankara mendengar seruan untuk menahan diri dari operasi di Suriah.Â