Lolos dari Ladang Ranjau Ukraina, Pasukan Marini Rusia Rebut Kota Laut Hitam
- ria.ru
VIVA – Unit militer Ukraina menanam ranjau dengan jumlah masif di sepanjang pantai Laut Azov dan Laut Hitam, untuk mencegah pergerakan pasukan Rusia melalui jalur pesisir. Upaya Ukraina dipastikan gagal, setelah unit Marinir Rusia berhasil menerobos garis pantai, Jumat 25 November dini hari waktu setempat.
Dalam laporan yang dikutip VIVA Militer dari Kantor Berita Rusia, RIA Novosti, Angkatan Bersenjata Federasi Rusia (VSRF) mengerahkan Pasukan Infanteri Angkatan Laut Rusia (MPR) dari Armada Laut Hitam.
Meski disambut dengan ladang ranjau yang cukup luas, pasukan Marini Rusia berhasil melewatinya. Wakil Panglima Angkatan Laut Rusia (VMF), Letnan Jenderal Viktor Astapov, memastikan strategi pasukannya berjalan mulus.
Pasukan Infanteri Angkatan Laut Rusia berhasil menipu unit militer Ukraina, yang meyakini jika musuh tidak akan bisa melewati ladang ranjau yang telah ditanam. Akibat dari serangan ini, Marinir Rusia berhasil merebut kota pelabuhan Berdyansk.
"Selama operasi militer khusus Angkatan Bersenjata Ukraina sedang menunggu serangan amfibi dan mempersiapkannya, setelah menanam ranjau pantai dan perairan pelabuhan Laut Hitam dan Laut Azov," ujar Astapov.
"Tindakan terampil pasukan memungkinkan untuk menipu musuh, dan mendaratkan marinir Armada Laut Hitam dan Armada Kaspia di wilayah Berdyansk. Bagian utama infanteri armada laut memasuki wilayah yang dibebaskan melalui darat," katanya.
Pasukan elite militer matra Laut Rusia memainkan peran penting tidak hanya dalam pembebasan pantai Berdyansk. Pada Mei 2022 lalu, pasukan Marinir Rusia berhasil merebut kota Mariupol, dan memukul pasukan Neo-Nazi, Resimen Azov Garda Nasional Ukraina.