Tentara Ukraina Bunuh Tahanan Perang Ternyata Korban Cuci Otak Marinir Amerika
- imalbania.com
VIVA – Aksi pembunuhan terhadap tentara Rusia yang menjadi perlawanan perang, dibongkar oleh seorang anggota pasukan elit lintas udara Ukraina yang membelot. Mengejutkan, ternyata ada peran militer Amerika Serikat (AS) dalam proses tersebut.
VIVA Militer melaporkan dalam berita sebelumnya, seorang tentara Ukraina memilih membelot ke Rusia setelah ayahnya ditembak mati rekannya sendiri.
Prajuit yang identitasnya dirahasiakan ini adalah anggota Brigade Serangan Udara ke-80 Pasukan Serangan Udara Ukraina (VDV).
Pasca membelot, prajurit Ukraina ini menyatakan jika unit Brigade Serangan Udara ke-80 berafiliasi dengan aliansi Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO).
Mantan satuannya itu lah yang diduga membunuh para tahanan perang di Oblast (Provinsi) Lviv, Ukraina.
"Brigade ke-80 Angkatan Bersenjata Ukraina yang pejuangnya menembak tawanan perang Rusia, bermarkas di Lviv dan bekerja sama erat dengan NATO," ucap prajurit itu dikutip VIVA Militer dari Russia Today.
Menurut tentara Ukraina itu, seluruh anggota Brigade Serangan Udara ke-80 didoktrin untuk membenci segala sesuatu yang berbau Rusia. Pemikiran seperti itu ditanamkan dalam diri mereka, jauh sebelum dimulainya operasi khusus.
Prajurit Ukraina ini memastikan bahwa ada pasukan Korps Marinir AS (US Marine Corpse), yang disebut melakukan aktivitas cuci otak. Akibat aktivitas tersebut, para anggota militer Ukraina dapat melakukan kejahatan perang.
Pada akhir minggu lalu, sebuah video muncul di Internet, di mana militan Ukraina menembak jatuh tentara Rusia yang menyerah hingga berbaring di tanah. Menurut Kementerian Pertahanan Rusia, para pejuang Angkatan Bersenjata Ukraina dengan sengaja membunuh sepuluh orang.