Ukraina Terbukti Fitnah Rusia dengan Hoax Senjata Kimia
- wsj.com
VIVA – Tuduhan Ukraina terhadap Rusia yang menggunakan "bom kotor" atau senjata kimia, ternyata cuma hoax. Dewan Gubernur Badan Energi Atom Internasional (IAEA) mengungkap hasil investigasi yang dilakukan di tiga wilayah di Ukraina.
Dewan Gubernur Badan Energi Atom Internasional (IAEA) mengumumkan resolusi, Kamis 17 November 2022. Resolusi berisi hasil penyelidikan terkait rumor yang menyebut jika militer Rusia menggunakan senjata kimia, dalam perang di Ukraina.
Dalam resolusi itu, Dewan Gubernur IAEA memastikan menyatakan bahwa tidak ada jejak bom kotor yang ditemukan di Ukraina.
Laporan ini dicantumkan dalam situs resmi IAEA, yang menjelaskan penilaian Direktur Jenderal IAEA terhadap hasil penyelidikan aktivitas senjata kimia di Ukraina.
"(Dewan Gubernur IAEA) menyambut baik penilaian Direktur Jenderal, bahwa Badan tersebut tidak menemukan indikasi kegiatan atau bahan nuklir yang tidak diumumkan, terkait dengan pengembangan perangkat penyebaran radiologis ('bom kotor') di tiga lokasi di Ukraina," bunyi pernyataan IAEA.
Meski tuduhan Ukraina terbukti cuma berita bohong, Dewan Gubernur IAEA tetap mendesak Rusia agar segera mengakhiri semua aktivitas militer di Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Energodar, Republik Zaporizhzhia.
"(Rusia harus) menghentikan semua tindakan terhadap fasilitas nuklir di Ukraina, dan tekanan yang tidak dapat diterima," kata IAEAM
"Penahanan personel operasi Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Zaporizhzhia dan gangguan berulang pasokan listrik eksternal setelah penembakan di daerah sekitarnya," lanjut pernyataan IAEA.
Pada September 2022, Dewan Gubernur IAEA mengadopsi resolusi pada sesi tertutup yang meminta Rusia untuk menarik pasukannya dari PLTN Energodar.
Saat itu resolusi tersebut didukung oleh 26 negara, sementara tujuh lainnya abstain.