Drone Bunuh Diri Teror Pangkalan Militer Rusia Rusia
- voanews.com
VIVA – Angkatan Bersenjata Federasi Rusia (VSRF) mengungkap kemungkinan serangan drone bunuh diri ke Pangkalan Udara Hmeimim, Distrik Jableh, Provinsi Latakia, Suriah. Serangan tersebut diyakini telah direncanakan dua kelompok teroris oposisi Rusia.
Pernyataan dugaan rencana serangan drone bunuh diri teroris diungkap oleh Mayor Jenderal Oleh Yegorov, Wakil Kepala Pusat Rekonsiliasi Rusia dari Oposisi di Suriah, Jumat 4 November 2022.
Menurut Yegorov, kedua kelompok teroris yang tengah merencanakan serangan ke Pangkalan Udara Hmeimim adalah Jabhat al-Nusra atau Hayat Tahrir al-Sham, dan Partai Islam Turkistan. Kedua kelompok teroris tersebut adalah organisasi terlarang di Rusia.
"Menurut laporan yang diterima oleh Pusat Rekonsiliasi Rusia dari pihak-pihak yang berlawanan, kelompok teroris Jabhat al-Nusra (Hayat Tahrir al-Sham) dan Partai Islam Turkistan, sedang merencanakan serangan di pangkalan udara di Hmeimim," ujar Yegorov.
"(Rencana serangan) dengan menggunakan kendaraan udara tak berawak tempur dan pesawat tak berawak kamikaze," kata Yegorov dikutip VIVA Militer dari Kantor Berita Rusia, TASS.
Lebih lanjut Yegorov mengatakan, sejumlah unit drone dalam jumlah masuf telah dikumpulkan di sebuah bengkel dekat desa Herbet al-Jawz. Dron tempur dan drone bunuh diri kelompok teroris disebut Yegorov memiliki jangkau serangan hingga 70 kilometer.
"Di bawah rencana teroris, drone ditugaskan untuk mengalihkan sistem pertahanan udara Rusia dan menyerang fasilitas pangkalan udara Hmeymim," ucap Yegorov.
Pangkalan Udara Hmeimim adalah salah satu basis pasukan militer Rusia, selain di Pelabuhan Tartus, Damaskus. Seperti yang diketahui, Rusia adalah salah satu negara yang menyokong pemerintahan Presiden Bashar al-Assad selama lebih dari 10 tahun. Rusia bahkan sudah berhubungan baik dengan Suriah sekitar 78 tahun.