5 Negara di Ambang Perang Nuklir, Jutaan Manusia di Ambang Kematian

VIVA Militer: Rudal balistik Angkatan Bersenjata Amerika Serikat
Sumber :
  • multipolarista.com

VIVA  – Kementerian Luar Negeri Rusia kembali memberikan kecaman terhadap Amerika Serikat (AS), Inggris dan negara-negara Barat anggota Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO). Dukungan negara-negara Barat kepada Ukraina, dituding Rusia sebagai tindakan provokasi untuk memancing bahaya perang nuklir.

Trump Janji Selesaikan Perang di Ukraina dan Palestina dengan Cara Ini

Dalam laporan yang dikutip VIVA Militer dari LBC News, Kementerian Luar Negeri Rusia mengungkap ancaman terjadinya perang nuklir antara lima negara. Kelima negara tersebut adalah Amerika, Inggris dan Prancis yang berada dalam satu aliansi NATO.

Sementara, Rusia akan berada satu gerbong dengan sekutu terkuatnya, Republik Rakyat China (RRC), yang juga tengah bersitegang dengan AS dalam beberapa tahun terakhir.

Terlalu Banyak Kontroversi, Popularitas Netanyahu Menurun di Israel

"Kekuatan Barat yang telah mendukung Ukraina dengan bantuan militer, mendorong provokasi dengan senjata pemusnah massal," bunyi pernyataan Kementerian Luar Negeri Rusia

VIVA Militer: Rudal balistik 9K720 Iskander militer Rusia

Photo :
  • nationalinterest.org
Jalankan Misi Perdamaian Dunia, 7 Prajurit Wanita TNI Siap Operasikan Alat Berat hingga Angkat Cangkul di Afrika Tengah

"Kami sangat yakin bahwa dalam situasi rumit dan bergejolak saat ini, yang disebabkan oleh tindakan yang tidak bertanggung jawab dan kurang ajar bertujuan merusak keamanan nasional kami. Tugas paling mendesak adalah menghindari bentrokan militer dengan kekuatan nuklir," lanjut pernyataan Kementerian Pertahanan Rusia.

Sebaliknya, Amerika bersama sekutunya di dalam NATO justru menuduh balik Rusia menyebar propaganda dengan pembuatan skenario "bom kotor" Ukraina. Meskipun Ukraina membantah kabar itu, Rusia tetap yakin  siasat itu adalah skenario buatan Barat.

Meski demikian, Rusia tetap menyerukan kembali negara-negara seterunya agar berpikif ulang sebelum menekan tombol peluncur senjata nuklirnya masing-masing.

"Kami sepenuhnya menegaskan kembali komitmen kami terhadap pernyataan bersama dari lima pemimpin negara pemilik senjata nuklir tentang pencegahan perang nuklir dan penghindaran perlombaan senjata mulai 3 Januari 2022," kata Kementerian Pertahanan Rusia.

VIVA Militer: Ancaman senjata nuklir Presiden Rusia, Vladimir Putin

Photo :
  • express.co.uk

Pada September 2022 lalu, Presiden Vladimir Putin menegaskan, bukan hal yang tak mungkin bagi Rusia mengerahkan senjata nuklirnya. Militer Rusia bahkan sempat melakukan uji coba nuklir beberapa hari lalu. Rusia mensimulasikan terjadinya serangan nuklir besar sebagai tanggapan terhadap serangan nuklir musuh. 

Namun Menteri Pertahanan Inggris, Ben Wallace, mengatakan Putin bodoh jika sampai menggunakan senjata nuklir di Ukraina. Wallace juga memperingatkan, Rusia akan menghadapi konsekuensi yang tidak ditentukan tetapi dipastikan sangat berqt.

Tampil di hadapan Komite Pertahanan Commons pada hari Rabu 2 November 2022, Wallace menepis tuduhan Rusia yang tidak berdasar bahwa Ukraina mungkin memproduksi "bom kotor".

"Klaim Rusia tentang persiapan senjata nuklir taktis oleh Ukraina, atau memang difasilitasi oleh Inggris atau kekuatan lainnya, tidak benar dan tidak benar," ucap Wallace.

VIVA Militer: Rudal balistik nuklir Angkatan Bersenjata Rusia (VSRF)

Photo :
  • worldpoliticsreview.com

"Tidak ada yang mempersiapkan atau memfasilitasi senjata nuklir kotor, bom nuklir. Untuk Inggris pertama-tama itu akan menjijikkan. Kedua, itu bertentangan dalam pandangan kami, hukum internasional dan ketiga akan sangat tidak bisa dibenarkan," katanya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya