Pentolan Pasukan Elite Iran Dibunuh Usai Suplai Drone Tempur ke Rusia
- sofrep.com
VIVA – Dua komandan senior Iran ditembak mati penembak misterius di kota Zaheda, Sistan dan Baluchestan, Senin 24 Oktober 2022. Kabar ini baru tersiar, setelah kedua perwira pasukan elite Korps Garda Revolusi Islam (IRGC), diklaim bertanggung jawab atas pasokan drone ke Rusia.
Dilansir VIVA Militer dari The Algemeiner, kedua perwira tinggi Korps Garda Revolusi Islam Iran yang tewas dibunuh adalah Brigadir Jenderal Javad Keikhka dan Kolonel Mehdi Mollashahi. Keikha diketahui merupakan salah satu petinggi pasukan paramiliter Iran, Basij.
Keduanya diberondong tembakan saat mengunjungi Provinai Sistan dan Baluchestan, wilayah yang bergejolakn Iran. Provinsi ini dihuni mayoritas oleh muslim Sunni, yang sangat bertentangan dengan Syiah.
Kedua perwira itu adalah anggota senior Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC) yang ditakuti secara luas oleh rezim Iran. Keikha dan Mollashahi memainkan peran sentral dalam menekan protes besar-besaran yang saat ini mengguncang negara Timur Tengah itu.
Dalam laporan lain yang dikutip VIVA Militer dari RBK Ukraina, Keikha dan Mollashahai terlibat dalam penyediaan drone bunuh diri Shahed-136 (Geranium-2) ke Rusia.
Drone Iran yang diklaim mampu menjangkau sasaran sejauh 1.000 kilometer itu dijadikan alat militer Rusia, untuk membombardir sejumlah pusat energi Ukraina.
Kedua perwira tinggi pasukan khusus militer Iran ini juga dipastikan jadi sosok yang bertanggung jawab, atas pembantaian demonstran pada 30 September 2022. Personel IRGC yang dikerahkan diyakini membantai lebih dari 90 demonstran muslim Sunni dari suku Baluch.