Sabotase Misterius, Jalur Transportasi Militer Rusia-Belarus Meledak

VIVA Militer: Ledakan di wilayah Ukraina
Sumber :
  • freepressjournal.in

VIVA  – Sebagian jalur kereta api yang menghubungkan Rusia dan Belarus, hancur akibat ledakan. Insiden ini terjadi di antara kota Novozybkiv, Rusia, dan Zlynka, Ukraina, Senin 24 Oktober 2022 malam waktu setempat.

Aksi Tentara Israel Culik Pejabat Senior Hizbullah Terekam Kamera

Dalam laporan yang dikutip VIVA Militer dari Kantor Berita Rusia, RIA Novosti, sejumlah foto diunggah ke akun Twitter milik grup pemantau Hajun Belarus.

"Malam ini, sebuah alat peledak meledak di rel kereta api di Oblast Bryansk (Rusia) antara Novozybkov dan Zlynka, sekitar 20 kilometer dari perbatasan dengan Belarus. Seperti yang bisa dilihat di foto, rel dan beberapa bantalan rel kereta api rusak," bunyi pernyataan Hajun Belarus.

Nyali Besar, Prajurit TNI Tembus Medan Pertempuran Hebat Israel Hizbullah di Lebanon

"Secara aktif digunakan untuk transportasi militer antara Rusia dan Belarus," lanjut pernyataan tersebut.

VIVA Militer: Rel kereta api penghubung Rusia-Belarus rusak

Photo :
  • newsweek.com
Mantan Danjen Kopassus Tempuh Jalan 400 Km Demi Lihat Pasukan Elite Kostrad TNI di Lembah Merbabu

Sementara itu, Gubernur Bryansk, Alexander Bogomaz, juga mempublikasikan sejumlah foto di akun Telegram pribadinya. Bogomaz menyatakan, tidak ada korban yang jatuh akibat insiden ini. 

Hingga berita ini diturunkan, belum ada satu pun pihak yang mengaku bertanggung jawab. Begitu pula dengan otoritas Belarus dan Rusia, masih belum memberikan penjelasan secara rinci.

Ledakan di rel kereta api di Bryansk terjadi tepat dalam peringatan delapan bulan invasi militer Rusia ke Ukraina.

Belarus sendiri adalah salah satu sekutu Rusia, yang kabarnya tengah mempersiapkan diri untuk terjun ke palagan Ukraina.

Pekan lalu, Presiden Aleksander Lukashenko memastikan bakal mendistribusikan alat utama sistem persenjatan (alutsista) ke seluruh pasukan di perbatasan Belarus-Ukraina. Lukashenko memanaskan pasukannya, lantaran menganggap Ukraina menjadi dalang meningkatnya ketegangan di perbatasan.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya