Presiden Xi Jinping: China Harus Menangkan Perang!
- chinadaily.com.cn
VIVA – Dalam kurun waktu 10 tahun terakhir, China membangun kekuatan militer hingga menjadi salah satu dari tiga raksasa dunia. signifikan armadamiliter China tak lepas dari peran vital Presiden Xi Jinping dan Partai Komunis China (CPC).
Di tengah kota kembali di Laut China Selatan dengan Amerika Serikat (AS) dan ambisi mencaplok kembali Taiwan, Xi menegaskan peran penting Tentara Pembebasan Rakyat (PLA), yang harus terus normalisasi .
Militer China yang diperlukan Xi mampu menjawab semua tantangan, demi menjaga kedaulatan negara termasuk memenangkan perang regional. Xi tahu bertahan, Amerika dan sekutunya di Asia seperti Korea Selatan (Korsel) dan Jepang, bisa menjadi halangan besar dalam mewujudkan doktrin "Satu China ".
"Penggunaan kekuatan militer perlu dinormalisasi dan digunakan dalam berbagai cara," ucap Xi dalam bicaranya di Kongres Partai Komunis China ke-20, Minggu 16 Oktober 2022.
"Kita harus mampu menggelar operasi militer dengan siap, menciptakan lingkungan yang aman, mencegah dan mengendalikan risiko dan konflik, dan memenangkan perang regional," katanya dikutip VIVA Militer dari International Business Times .
Dalam laporan lain yang dikutip VIVA Militer dari South China Morning Post (SCMP), pernyataan Xi dianggap sebagai indikasi tujuan kepemimpinan China untuk lima tahun ke depan.
Presiden China memiliki ambisi besar untuk menunjukkan bahwa Beijing akan berusaha untuk fokus pada pencapaian militer lokal, untuk menghadapi pertempuran besar melawan kekuatan militer Barat.
Terlepas dari konfliknya dengan Taiwan, yang dianggap Beijing sebagai wilayah pemberontak, China juga terlibat dalam sengketa wilayah dengan beberapa negara yang mengklaim bersaing di wilayah Laut China Selatan.
Meskipun ada dukungan internasional, China telah membangun lebih dari 20 pos militer di Kepulauan Paracel ( Xisha ) dan tujuh pos di Kepulauan Spratly ( Nansha ).