Cuma Dilatih 14 Hari, Milisi Pro-Rusia Siap Antar Nyawa ke Arena Perang
- ria.ru
VIVA – Pasca bergabung dengan Republik Federal Rusia lewat jalur referendum, pasukan Milisi Rakyat Donetsk harus mempertahankan wilayah kedaulatannya. Demi misi tersebut, sejumlah veteran perang Donetsk, turun gunung untuk menempa para pejuang muda.
Para veteran ini turun dalam pertempuran melawan pasukan militer Ukraina pada 2014 silam. Berbekal pengalaman dan kemampuan tempur, para veteran Milisi Rakyat Donetsk ambil bagian dalam pelatihan pasukan selama dua pekan.
Seorang pemuda Donetsk yang minim pengalaman perang, menceritakan bagaimana ia ditempa dengan keras di kamp pelatihan. Para veteran melatih para calon anggota Milisi Rakyat Donetsk kemampuan pergerakan taktis, pertempuran jarak dekat dan cara menembak.
"Kami dilatih dalam menembak, kami dilatih dalam gerakan taktis, kami dilatih dalam kondisi sedekat mungkin dengan operasi tempur. Orang-orang yang tidak pernah memegang senjata di tangan mereka (mampu) menguasainya," ujar pemuda anggota Resimen ke-9 Milisi Rakyat Donetsk.
“Waktu kami sangat sedikit. Orang-orang menghabiskan maksimal dua minggu di sini di tempat pelatihan. Mereka mempelajari dasar-dasar menembak, dasar-dasar pelatihan taktis, dan gerakan dalam pertempuran," katanya dikutip VIVA Militer dari Kantor Berita Rusia, RIA Novosti.
Tak hanya itu, para veteran juga memberikan pelatihan medis dalam pertempuran. Materi yang dilatih tentu saja bagaimana cara melakukan pertolongan pertama dan pengobtaan taktis.
Sementara itu Wakil Komandan Resimen ke-9 Milisi Rakyat Donetsk menegaskan, pelatihan ini adalah upaya peningkatan kekuatan di Republik Rakyat Donetsk (DPR). Setiap warga Donetsk punya kewajiban untuk mempertahankan negaranya, dan memiliki keyakinan menuju kemenangan.
"Setiap orang memiliki inti, semua orang tahu ke mana mereka akan pergi. Dan setiap orang memiliki motivasi. Kemenangan akan menjadi milik kita!" ucap Wakil Komandan Resimen ke-9 Milisi Rakyat Donetsk, yang identitasnya dirahasiakan.