Misteri Drone Bawah Laut Amerika di Balik Pembantaian Warga Krimea

VIVA Militer: Drone bawah laut Amerika Serikat diduga serang Krimea
Sumber :
  • newsweek.com

VIVA – Hasil analisa baru muncul pasca serangan intelijen Ukraina ke Jembatan Kerch, Republik Otonomi Krimea, Rusia, Sabtu 8 Oktober 2022 lalu. Ada peran pesawat tanpa awak (drone) militer Amerika Serikat (AS) di balik serangan itu.

VIVA Militer melaporkan dalam berita Senin 10 Oktober 2022, Presiden Rusia, Vladimir Putin, memastikan jika serangan bom didalangi oleh otoritas intelijen Ukraina. Komite Investaigasi Federal Rusia juga menjelaskan temuannya, dan membeberkannya kepada publik.

Kepala Komite Investigasi Federal Rusia, Alxander Bastrykin, menyatakan serangan bom sengaja diarahkan ke infrastruktur vital Rusia. Ia juga mengungkap jalur yang dilewati truk yang berisi bahan peledak, sebelum masuk ke Krimea.

“Ini seperti yang Anda sebutkan, tidak ada keraguan (tentang serangan di Krimea). Ini adalah tindakan teroris yang bertujuan menghancurkan infrastruktur sipil penting Federasi Rusia. Itu diperintahkan, ditulis dan dilakukan oleh dinas khusus Ukraina," ujar Putin.

VIVA Militer: Ledakan tanki minyak di Krimea

Photo :
  • ukrinform.net

"(Rute) Ini adalah Bulgaria, Georgia, Armenia, Ossetia Utara, dan wilayah Krasnodar. Kami membuka kasus di bawah bagian kedua Pasal 205 (tentang)Terorisme, dan ini dikonfirmasi oleh data pada tahap awal penyelidikan," katanya.

Analisa Komite Investigasi Federal Rusia tersebut, justru berbeda dengan para pakar dan peneliti militer yang tergabung dalam komunitas intelijen terbuka global, Molfar. 

Dalam analisanya, Molfar menduga ada perang drone bawah laut Angkatan Bersenjata Amerika Serikat (US Armed Forces), yang justru jadi penyebab utama ledakan.

Kunker ke Cina hingga AS, Prabowo Bawa Pulang Komitmen Investasi Rp294 Triliun

Molfar melihat jika pasca ledakan terjadi, tidak ada lubang yang timbul di permukaan jalan di mana truk meledak. Kemudian, dalam sejumlah video yang menunjukkan detik-detik ledakan, terlihat ada sesuatu yang diledakkan di bawah Jembatan Kerch.

VIVA Militer: Drone bawah laut Angkatan Laut Amerika Serikat (US Navy)

Photo :
  • romesentinel.com
Eks Panglima Tempur Ukraina: Perang Dunia III Telah Dimulai!

"Secara teoritis, jembatan itu bisa diledakkan dari bawah. Lagi pula, pada saat ledakan ada gelombang di bawah bagian yang runtuh, sementara di bawah yang lain tidak ada. Ini mungkin hasil dari pengoperasian pesawat tak berawak udara atau air," bunyi pernyataan Molfar dikutip VIVA Militer dari Newsweek.

Dinas Keamanan Federal Rusia (FSB) dikabarkan telah menangkap delapan orang tersangka yang diyakini sebagai aktor serangan tersebut. Kelima orang yang ditangkap adalah warga negara Rusia, sementara tiga lainnya berasal dari Ukraina dan Armenia.

Tolak Surat Perintah ICC Tangkap PM Israel Netanyahu, AS: Tergesa-gesa, Meresahkan
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto

Menko Airlangga: Indonesia Siap Mengakselerasi Pertumbuhan Ekonomi dan Investasi Berkelanjutan dari Amerika Serikat

Senior Vice President (Policy) US-ABC Marc Mealy, menyampaikan keyakinan kerja sama ekonomi Amerika Serikat dan Indonesia akan semakin berkembang pada masa mendatang.

img_title
VIVA.co.id
24 November 2024