Laknat, Pasukan Elite Iran Bunuh 13 Orang Tak Berdosa
- kurdistan24.net
VIVA – Saat demonstrasi besar-besaran pecah di ibukota Teheran, Korps Garda Republik Islam Iran (IRGC) melancarkan serangan di Irak utara, Rabu 28 Agustus 2022. Pasukan elite militer Iran menggunakan pesawat tanpa awal (drone) untuk menyerang titik yang diyakini sebagai basis milisi Kurdi.
Dalam laporan yang dikutip VIVA Militer dari Iran International, 13 warga sipil dipastikan tewas dalam serangan itu. Sementara itu, 58 orang lainnya mengalami luka-luka termasuk di dalamnya sejumlah anak-anak.
Menteri Kesehatan Pemerintah Daerah Kurdistan (KRG) Saman Barzanji, mengonfirmasi jumlah korban yang timbul akibat serangan drone militer Iran.
Barzanji juga menjelaskan jika proses evakuasi korban sangat sulit, lantaran terletak di daerah pegunungan terpencil. Selain itu, Barzanji juga meyakini jika jumlah korban akan meningkat setelah proses evakuasi secara menyeluruh dilakukan.
"Ambulans telah berjuang untuk mencapai beberapa lokasi yang terkena dampak, yang berada di daerah pegunungan yang terpencil. Dan, jumlah korban tewas diperkirakan akan meningkat," ujar Barzanji.
Serangan IRGC diyakini menargetkan sejumlah basis milisi Kurdi di sejumlah wilayah. Partai Demokrat Kurdi Iran di distrik Koysanjak, Irbil, Partai Komala Kurdi di desa Zarkwezela, provinsi Sulaymaniyah, serta Partai Kebebasan Kurdistan di provinsi Kirkuk.
Partai Demokrat Kurdi Iran mengkonfirmasi kematian dua anggotanya. Sementara pemimpin Partai Kebebasan Kurdistan, Hussein Yazdanpanah, mengatakan kepada media Kurdi bahwa kelompoknya telah mengalami kerugian besar akibat serangan itu.
Serangan ini adalah yang kedua dilancarkan militer Iran dalam waktu kurang dari sepekan. IRGC juga membombardir markas komando milisi Kurdi di Irbil, Sabtu 24 September 2022 lalu. Pasca serangan itu, IRGC bersikeras untuk tetap melanjutkan operasi militer dalam rangka mengeliminasi milisi Kurdi.
"Operasi ini akan terus berlanjut untuk memastikan keamanan perbatasan yang layak, dan menghukum teroris kriminal," bunyi pernyataan Korps Garda Revolusi Islam Iran dikutip VIVA Militer dari Tasnim News.