Tak Diberi Pelindung Tubuh, Ribuan Tentara Armenia Tewas dalam Perang

VIVA Militer: Mayat tentara Armenia
Sumber :
  • dailymail.co.uk

VIVA – Ratusan tentara Armenia tewas dalam dua hari terakhir, pasca serangan masif militer Azerbaijan di wilayah perbatasan kedua negara.  Angkatan Bersenjata Armenia menelan banyak kerugian dalam perang 44 hari yang terjadi pada 2020 silam, maupun dalam konflik yang pecah pekan ini.

Kabar Duka TNI, Kolonel Leonardo Meninggal Dunia

Seperti yang diketahui, dalam Perang Nagorno-Karabakh Kedua yang meletus pada 27 September-10 November 2022 Armenia menjadi pihak yang menelan kekalahan telak. Dikutip VIVA Militer dari situs resmi Perdana Menteri Armenia, Primeminister.am, lebih dari 3.800 prajurit militer Armenia tewas.

Jumlah itu jauh lebih banyak dari korban jiwa yang timbul di pihak Angkatan Bersenjata Azerbaijan. Siapa sangka, salah satu penyebab banyaknya tentara Armenia yang tewas justru kekurangan perlengkapan tempur.

Rudal Storm Shadow Hantam Kursk, Jenderal Rusia Mati di Ruang Bawah Tanah

Salah satunya adalah kurangnya helm dan rompi anti-peluru, yang diungkap langsung oleh Perdana Menteri Armenja, Nikol Pashinyan. Pashinyan mengakui awalnya ia tak tahu para prajurit militer Armenia harus maju di medan perang tanpa perlengkapan pelindung.

VIVA Militer: Mayat tentara Armenia di perbatasan Azerbaijan

Photo :
  • foreignpolicy.com
Eks Panglima Tempur Ukraina: Perang Dunia III Telah Dimulai!

Pashinyan mengaku jika ia baru tahu pasukannya kekurangan helm dan rompi anti-peluru, justru setelah perang berakhir. Sontak Pashinyan dihujani kritik, karena dianggap tidak memperhatikan sektor pertahanan negara.

Pashinyan pun berdalih, bahwa perdana menteri tidak perlu membaca dokumen ratusan halaman yang diajukan Angkatan Bersenjata Armenia. Politisi 47 tahun itu memastikan, sepanjang ia menduduki posisi Perdana Menteri Armenia, seluruh kebutuhan militer sudah terpenuhi.

"Maaf, tetapi perdana menteri tidak perlu membaca dokumen beberapa ratus halaman dan berkata, 'Ya Tuhan! Apa yang dikatakannya? Itulah yang harus diambil oleh badan-badan terkait," ujar Pashinyan.

"Selama masa jabatan saya sebagai Perdana Menteri, semua permintaan keuangan Angkatan Darat terpenuhi," katanya dikutip VIVA Militer dari Kantor Berita Armenia, News.am.

Perdana Menteri Armenia Nikol Pashinyan berbicara di parlemen di Yerevan

Photo :
  • ANTARA/PAN Foto via Reuters

Lebih lanjut Pashinyan menegaskan, anggaran militer sebesar $12 miliar (Rp178,8 triliun) untuk 10 tahun sudah ia penuhi. Pashinyan juga memastikan pemerintah juga telah menggelontorkan dana sebesar 15 miliar Dram (Rp552,7 miliar) untuk memenuhi kebutuhan logistik dan $100 juta (Rp1,5 triliun) untuk membeli sejumlah pesawat.

"Ketika saya diberitahu bahwa tentara membutuhkan 15 miliar dram untuk organisasi makanan, saya berkata 'kami akan memberikannya'. Selain itu, kami memberikan 100 juta dolar untuk pembelian pesawat terbang," ucap Pashinyan.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya