Azerbaijan Mengganas, Korban Jiwa Tentara Armenia Tembus 100 Orang
- abcnews.go.com
VIVA – Jumlah korban tewas dalam serangan militer Azerbaijan di perbatasan Armenia kembali bertambah. Hampir 100 prajurit Angkatan Bersenjata Armenia meregang nyawa dalam serangan di Nagorno-Karabakh, Rabu 14 September 2022 dini hari waktu setempat.
VIVA Militer melaporkan dalam berita sebelumnya, pasukan Angkatan Bersenjata Azerbaijan membombardir wilayah selatan perbatasan Armenia. Serangan militer Azerbaijan menyasar basis militer Armenia di enam kota wilayah Vardenis, Sotk, Artanish, Ishkhanasar, Goris dan Kapan.
Kementerian Pertahanan Armenia mengonfirmasi aksi militer Azerbaijan tersebut. Sementara, Perdana Menteri Armenia, Nikol Pashinyan, menyatakan ada 49 tentara Armenia yang tewas dalam serangan itu. Saat memberikan pernyataan, Pashinyan menyebut jumlah korban masih belum final dan masih bisa bertambah.
"Sedikitnya 49 tentara Armenia tewas dalam serangan itu. Harus kita perhatikan, sayangnya angka itu belum final," ucap Pashinyan.
Keyakinan Pashinyan ternyata benar. Kementerian Pertahanan Azerbaijan memastikan jika serangan militernya membunuh 50 prajurit militer Armenia. Dilansir VIVA Militer dari One India, pengumuman Kementerian Pertahanan Azerbaijan terkait jumlah korban bersamaan dengan pernyataan Presiden Rusia, Vladimir Putin, yang meminta kedua negara untuk menahan diri.
Pernyataan Kementerian Pertahanan Azerbaijan itu secara tidak langsung mengonfirnasi adanya perintah serangan yang datang, untuk menyerang militer Armenia. Sebab sebelumnya, Kementerian Pertahanan Azerbaijan menyebut kabar itu adalah berita bohong.
Presiden Azerbaijan, Ilham Aliyev, memastikan aksi pasukannya membombardir perbatasan adalah respons terhadap tindakan provokasi yang dilakukan Angkatan Bersenjata Armenia. VIVA Militer juga melaporkan dalam berita Selasa 13 September 2022, militer Armenia menyiagakan sejumlah alat utama sistem persenjataan (alutsista) termasuk artileri berat di perbatasan Azerbaijan.
"Provokasi yang dilakukan oleh pasukan Armenia di perbatasan telah dihindari dan semua tujuan yang diperlukan telah terpenuhi," ucap Aliyev.
Situasi di perbatasan Armenia-Azerbajan kembali memanas dalam beberapa bulan terakhir. Peningkatan aktivitas militer di perbatasan tak cuma dilakukan oleh militer Armenia, kubu Azerbaijan juga melakukan hal yang sama.
Armenia dan Azerbaijan adalah dua negara yang bersengketa wilayah perbatasan, khususnya di wilayah Artsakh, atau Nagorno Karabakh. Kedua negara sempat terlibat konfrontasi bersenjata hampir dua tahun lalu, tepatnya pada 27 September-10 November 2020.
Perang Nagorno-Karabakh Kedua berakhir di meja perundingan, dengan Rusia sebagai mediator. Azerbaijan sebagai pihak yang meraih kemenangan, dipastikan sebagai penguasa empat kota dan 286 desa di perbatasan.