Ribuan Pasukan Sekutu Rusia Siaga Perang di Utara Ukraina
- rferl.org
VIVA – Ribuan personel dan alat utama sistem persenjataan (alutsista) dikerahkan Angkatan Bersenjata Belarus ke tiga wilayah, Brest, Vitebsk dan Minsk. Ribuan pasukan militer Belarus ambil bagian dalam latihan operasi khusus, sebagai respons ancaman negara-negara Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO).
Dalam laporan yang dikutip VIVA Militer dari Russia Today, latihan operasi khusus digelar Angkatan Bersenjata Belarus mulai 8-19 September 2022. Sejumlah materi latihan akan mengasah kemampuan prajurit sekutu Rusia, untuk menghadapi kemungkinan invasi negara-negara Barat anggota NATO.
"Belarusia telah memulai latihan militer, yang akan melatih pasukan untuk mengusir para penyerbu potensial," bunyi pernyataan Kementerian Pertahanan Belarus.
Lebih lanjut Kementerian Pertahanan Belarus menjelaskan, beberapa materi latihan adalah pembebasan wilayah yang dikuasai oleh pasukan musuh. Kemudian, strategi penerapan darurat militer hingga operasi penjagaan perbatasan negara.
Secara teknis, pasukan militer Belarus juga akan mempraktekkan serangan pasukan khusus musuh. Aksi ini akan didukung oleh serangan udara yang akan membuka jalur pertempuran dan menghancurkan kekuatan personel, serta alutsista musuh.
“Latihan tersebut akan memungkinkan untuk berlatih operasi tempur (khusus), yang dimaksudkan untuk membebaskan wilayah yang diduduki sementara oleh musuh,” lanjut pernyataan kementerian tersebut.
"Latihan tersebut juga akan memungkinkan tentara untuk mengasah keterampilan dalam memulihkan kendali atas perbatasan negara. Melatih dukungan udara jarak dekat, penerapan darurat militer dan memerangi pasukan komando musuh atau kelompok bersenjata ilegal," kata Kementerian Pertahanan Belarus.
Sebagai informasi, Brest sebagai salah satu tempat digelarnya latihan militer Belarus berjarak sangat dekat dengan perbatasan Polandia dan Ukraina.
Di mana, Polandia adalah salah satu negara anggota NATO yang juga dihuni oleh sejumlah pasukan militer Amerika Serikat (AS). Sementara, Ukraina saat ini tengah berada dalam konflik pasca agresi militer Rusia dilancarkan sejak 24 Februari 2022.
Langkah militer Belarus ini diambil setelah Presiden Aleksandr Lukashenko memberikan pernyataan terkait bahaya serangan NATO, pada Juli 2022 lalu. Peningkatan aktivitas militer AS di sejumlah negara Eropa Timur, dilihat Lukashenko sebagai persiapan NATO untuk membuat perang di wilayah itu.
Lukashenko tak segan mengibaratkan kekuatan militer NATO sebagai pasukan salib, dengan mengusung paham Drang nach Osten (Ambisi ke Timur) ala Kerajaan Prusia (Jerman) dan Nazi di bawah komando Adolf Hitler.