Lawan Operasi Militer Amerika, Lusinan Jet Tempur Belarus Siaga Nuklir
- airliners.net
VIVA – Amerika Serikat (AS) terus mengerahkan alat utama sistem persenjataan (alutsista) tak cuma ke medan perang Ukraina, tetapi juga ke sejumlah negara Eropa. Langkah Amerika itu terintegrasi dalam Operasi Resolusi Atlantik.
Selain mengirim ribuan senjata ke Ukraina sebagai dukungan dalam perlawanan terhadap invasi Rusia, puluhan ribu personel militer Amerika Serikat juga ditempatkan di sejumlah negara Eropa.
VIVA Militer melaporkan dalam berita 30 Juni 2022 lalu, Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, memastikan pengerahan ribuan pasukan ke Polandia. Pasukan ini tergabung dalam Korps Komando Garis Depan V Angkatan Bersenjata AS (US Armed Forces).
Sementara itu ribuan personel lainnya ditempatkan di Rumania, yang tergabung dalam Brigade Tim Tempur Amerika Serikat. Pengerahan masif pasukan disebut Biden sebagai komitmen Amerika, terhadap seluruh negara anggota Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO).
Langkah Amerika itu ternyata tak hanya membuat Rusia murka. Belarus, salah satu negara sekutu Rusia juga ikut menentang Operasi Resolusi Atlantik. Presiden Belarus, Aleksandr Lukashenko, menganggap aksi Amerika sebagai ancaman.
"Mereka harus memahami bahwa tidak ada helikopter atau pesawat yang akan menyelamatkan mereka, jika mereka memutuskan untuk memperburuk situasi," ujar Lukashenko dikutip VIVA Militer dari Kantor Berita Belarus, BelTA.
Sebagai tindakan perlawanan, Lukashenko memastikan akan meningkatkan kemampuan lusinan jet tempur militer Belarus. Peningkatan kemampuan jet tempur akan dilakukan bersama Rusia, agar mampu membawa senjata nuklir.
"Putin dan saya pernah berkata di St Petersburg bahwa kami akan mereparasi pesawat Sukhoi Belarusia, sehinggamereka bisa membawa senjata nuklir," kata Lukashenko melanjutkan.
"Apakah Anda pikir kami berbicara omong kosong? Semuanya sudah siap! Inilah mengapa mereka bisa membawanya. Mereka harus memikirkannya. Saya telah memperingatkan mereka," ucapnya.