Taiwan Siapkan Dana Perang 1,3 Triliun Buat Hajar China

VIVA Militer: Pasukan tempur militer Taiwan.
Sumber :

VIVA – Kabinet Taiwan akhirnya sepakat memberikan kenaikan anggaran pertahanan kepada pemerintah pusat, demi menyiapkan diri terhadap ancaman serangan militer China yang bisa datang sewaktu-waktu.

Tegaskan Dukungan untuk Ukraina, Kanselir Jerman Sebut Rudal Jelajah Taurus

Dalam laporan yang dikutip VIVA Militer dari Taiwan News, Kabinet Taiwan sepakat memberi lampu hijau kepada pemerintah pusat untuk menaikkan anggaran pertahanan sebesar  13,9 persen untuk 2023.

Dengan kenaikan tersebut, anggaran pertahanan Taiwan tahun depan bakal mencapai US$89,9 miliar atau setara dengan Rp1,331triliun. Jumlah itu naik 20,8 persen dengan besaran sebesar US$15,5 miliar (Rp229,2 miliar).

Eks Komandan Teroris Al-Qaeda Pimpin Dinas Intelijen Suriah

Secara keseluruhan, anggaran pertahanan Taiwan naik sebesar US$19,4 miliar (Rp287,2 miliar). Itu berarti dana pertahanan Taiwan naik 13,9 persen sebesar US$2,4 miliar atau senilai dengan Rp35,1 miliar.

Meskipun mendapatkan kenaikan anggaran pertahanan yang cukup signifikan, Angkatan Bersenjata Taiwan (ROC Armed Forces) memiliki kekuatan yang jauh berada di bawah Tentara Pembebasan Rakyat China (PLA).

Siapkan Teror Bom di Moskow, Anggota ISIS Ditembak Mati Intelijen Rusia

Pada 2022, Kementerian Pertahanan China memiliki anggaran sebesar US$230 miliar, atau setara dengan Rp3,4 triliun.

Dalam data yang dikutip VIVA Militer dari Global Firepower, militer Taiwan saat ini memiliki jumlah 1,7 juta personel dengan posisi di urutan 17 dunia. Sementara, militer China masuk dalam urutan ketiga terkuat dunia dengan jumlah personel mencapai 3,13 juta.

Tak hanya itu militer China juga diperkuat dengan lebih dari selusin rudal balistik berkemampuan nuklir. Jika melihat letak geografis, Pasukan Roket Tentara Pembebasan Rakyat China (PLARF) cukup mengerahkan rudal balistik nuklir jarak pendek dan menengah.

Militer China diperkirakan memiliki setidaknya lebih dari 400 unit rudal balistik nuklir jarak menengah, mulai dari Dongfeng DF-16, Dongfeng DF-17, dan Dongfeng DF-21.

Sementara itu, militer China juga memiliki lebih dari 1.800 unit rudal balistik nuklir jarak pendek. Di sektor ini militer China memiliki varian Dongfeng DF-11, Dongfeng DF-15, M20, P-12, BP-12A dan BP-611M.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya