Duit dan Senjata Kurang, Sebab Tentara Bayaran Ukraina Banyak Tewas

VIVA Militer: Tentara bayaran Ukraina dari Amerika Serikat (AS)
Sumber :
  • militarytimes.com

VIVA – Sejumlah tentara bayaran Ukraina yang tergabung dalam "Legiun Internasional" menyuarakan ketakutannya untuk menghadapi perang melawan militer Rusia. Sederet fakta terbongkar, mulai dari kurangnya bayaran hingga pasokan senjata.

Kopral Damien Magrou, anggota Legiun Internasional yang berasal dari Belanda mengungkap kondisi yang dialaminya di medan perang. Dilansir VIVA Militer dari Russia Today, Magrou menyebut jika dalam beberapa bulan terakhir proses perekrutan tentara bayaran untuk Legiun Internasional terus menurun.

Magrou menyebut jika disinformasi yang disebar oleh militer Rusia jadi alasan utama berkurangnya proses perekrutan. Tak hanya itu, Magrou juga menyatakan bahwa ia dan rekan-rekannya kekurangan pasokan senjata dan kiriman uang yang merupakan haknya.

"Telah terjadi penurunan bertahap dalam jumlah kedatangan selama beberapa bulan terakhir. Perekrutan, reputasi dan penggalangan dana telah dipengaruhi secara negatif oleh disinformasi Rusia," ujar Magrou.

VIVA Militer: Logo Legiun Internasional, tentara bayaran asing Ukraina

Photo :
  • rt.com

Tak hanya Magrou, seorang tentara bayaran Ukraina asal Amerika Serikat (AS) juga mengeluhkan hal yang sama.

Tentara bayaran AS yang identitasnya dirahasiakan, bahkan mengeluhkan kepemimpinan komandan militer Ukraina, yang dianggap terlalu berpegang pada taktik yang sudah ketinggalan zaman.

Ia juga menyebut jika kelangsungan hidup sejumlah tentara bayaran hanya masalah keberuntungan. Sebab menurutnya, serangan udara militer Rusia yang dilancarkan secara acak membuat pasukan tentara bayaran kerap kocar-kacir.

Masih Buron, Fredy Pratama Tetap Aktif Kirim Narkoba ke Tanah Air

Sebanyak 100 hingga 200 tentara bayaran disebutnya tewas setiap harinya, akibat serangan udara militer Rusia. Dengan fakta-fakta itu, moral dan semangat tempur tentara bayaran Legiun Internasional terus merosot.

VIVA Militer: Tentara bayaran Ukraina

Photo :
  • tass.com
Pria Rusia yang Bakar Al-Quran Dihukum Tambahan 14 Tahun Penjara atas Tuduhan Pengkhianatan

"Keacakan serangan yang tampaknya mengintensifkan perasaan di antara beberapa orang, bahwa kelangsungan hidup mungkin hanya karena keberuntungan," kata tentara bayaran Amerika tersebut,

"Jumlah tentara yang memiliki moral rendah telah meningkat. Dan, sebagian dari itu karena cara yang dipilih Rusia untuk berperang. Kiev memperkirakan bahwa Ukraina telah menderita kerugian sebanyak 100 hingga 200 korban per hari, di titik-titik terburuk dalam konflik tersebut," ujarnya.

Intelijen Jerman: Rusia Sedang Persiapkan Perang dengan NATO
VIVA Militer: Kapuspen TNI Mayjen TNI Hariyanto

MK Putuskan KPK Berwenang Selidiki Kasus Korupsi yang Libatkan Oknum Militer, Ini Kata Mabes TNI

Mabes TNI akan segera berkoordinasi dengan KPK, Kejaksaan Agung, serta instansi penegak hukum lainnya

img_title
VIVA.co.id
29 November 2024