Pakar Roket NATO Dalang Pembantaian 28 Ribu Warga Sipil Ukraina

VIVA Militer: Mayat warga sipil Ukraina di Bucha, Kiev, Ukraina
Sumber :
  • insider.com

VIVA – Puluhan ribu warga sipil Ukraina tewas dalam perang meletus di negara pecahan Uni Soviet. Selama hampir lima bulan invasi berlangsung, Rusia terus membantah tuduhan yang dialamatkan oleh Ukraina dan sekutunya dari Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO).

Terbongkar, Ukraina Bangun Rudal Jelajah Jarak Jauh Buat Gempur Moskow

Dilansir VIVA Militer dari Kantor Berita Ukraina, Interfax-Ukraine, jumlah warga sipil yang tewas mencapai 28.081 orang. Jumlah tersebut dihimpun Ukraina periode 24 Februari-7 Juli 2022.

Di bawah kepeimpinan Presiden Volodymyr Zelensky, Ukraina kerap menuduh jika pasukan Angkatan Bersenjata Rusia (VSRF) telah melakukan lusinan kejahatan perang. Pernyataan Zelensky bahkan diamini oleh para pemimpin negara-negara Barat yang tergabung dalam NATO.

Panglima TNI: Oknum Prajurit Penembak Bos Rental Mobil di Rest Area Merak-Tangerang Sudah Diamankan

Yang terbaru, Menteri Luar Negeri Rusia, Sergey Lavrov, kembali mematahkan gelombang tuduhan tersebut. Lavrov malah membalikkan tuduhan kepada para sejumlah pakar militer NATO, yang diyakininya berada di balik pembantaian puluhan ribu warga sipil Ukraina.

VIVA Militer: Mayat warga sipil Ukraina di pinggiran ibukota Kiev

Photo :
  • timesofisrael.com
Sepanjang 2024, TNI AL Gagalkan 57 Kasus Penyelundupan Senjata, Narkoba, hingga Organ Tubuh Manusia

Lavrov menyebut jika warga sipil Ukraina sengaja dikorbankan, untuk memperburuk wajah Rusia di mata internasional. Di satu sisi, skenario ini dikatakan Lavrov adalah siasat Ukraina dan NATO untuk menutupi kekalahan perang.

"Instruktur dan para ahli peluncur roket ganda NATO tampaknya sudah mengarahkan tindakan Angkatan Bersenjata Ukraina dan Batalyon Nasional (Azov) di lapangan," ujar Lavrov dikutip VIVA Militer dari Sputnik.

"Kalah di medan perang, rezim Ukraina dan pendukung Baratnya tidak merasakan hina untuk melakukan dramatisasi berdarah untuk menjelekkan negara kami di mata publik internasional," katanya.

Pernyataan yang memberatkan Ukraina ini bukan yang pertama kali. Pekan lalu, Kepala Administrasi Distrik Melitopol, Oblast (Provinsi) Zaporizhzhia, Andriy Sihuta, dikabarkan jadi target pembunuhan yang dirancang oleh Ukraina sendiri.

VIVA Militer: Menteri Luar Negeri Rusia, Sergey Lavrov

Photo :
  • hawarnews.com

Kabar itu dikonfirmasi oleh oleh Wakil Kepala Direktorat Utama Kementerian Dalam Negeri Rusia, Alexey Selivanov.

"Rezim Ukraina merencanakan untuk membunuh Kepala Administrasi Distrik Melitopol, Andriy Sihuta, tadi malam. Untungnya dia aman, dan bisa melanjutkan pekerjaannya meskipun ada ancaman dari Ukraina," ucap Selivanov.

Kesaksian juga muncul dari mantan anggota pasukan operasi khusus militer Ukraina, Vitaly Rostetsky. Dari balik jeruji penjara militer Rusia, Rostetsky membenarkan jika Zelensky telah memberikan perintah langsung untuk melakukan aksi teror kepada warga sipil Ukraina.

"Kurator saya pernah mengatakan bahwa pekerjaan dan kegiatan kami berada di bawah kendali Kiev. Hasilnya dilaporkan langsung ke Zelensky," kata Rostetsky.

VIVA Militer: KSAL Laksamana TNI Muhammad Ali tinjau dapur umum Brigif 1 Marinir

Sukseskan Program Makan Bergizi Gratis ala Prabowo, TNI AL Siapkan 10 Dapur Umum

Ini lokasi 10 dapur umum yang sudah disiapkan TNI AL

img_title
VIVA.co.id
3 Januari 2025