Hancur di Semua Front, Presiden Ukraina Malah Sebut Rusia yang Kalah
- economist.com
VIVA – Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, kembali melontarkan pernyataan kontroversial soal Angkatan Bersenjata Federasi Rusia (VSRF). Zelensky menyebut jika militer Rusia tak punya nyali untuk mengakui kekalahan dalam perang melawan pasukan Ukraina.
"Rusia benar-benar merasakan artileri modern, dan mereka tidak akan memiliki pertahanan yang aman di mana pun di tanah kami yang mereka tempati," ucap Zelensky dikutip VIVA Militer dari Pravda.
Apa yang dikatakan Zelensky sepertinya tidak sesuai dengan fakta di lapangan. Sebab seperti yang diketahui, armada militer Rusia sudah berhasil merebut sejumlah wilayah di Ukraina bagian timur dan selatan.
Pada Mei 2022 lalu, pasukan militer Rusia berhasil menaklukkan unit militer Ukraina dan Batalyon Azov yang berhaluan Neo-Nazi di kota pelabuhan Mariupol, Oblast (Provinsi) Donetsk.
Kemudian pada Juni 2022, pasukan Rusia juga berhasil memukul militer Ukraina yang tersebar di seluruh Oblast Luhansk.
Fakta-fakta itu ternyata tak membuat Zelensky sadar pihaknya sudah berada dalam posisi tersudut. Zelensky malah mengklaim bahwa unit intelijen militer dan pasukan pengintai Ukraina, jauh lebih tangguh dibanding aksi militer Rusia yang disebut "Operasi Militer Khusus";
Tak cuma itu, Zelensky mengaku telah mendapat laporan jika banyak tentara Rusia yang takut berperang dengan pasukan Ukraina. Informasi ini diungkap Zelensky didapatkan dari hasil penyadapan kontak komunikasi militer Rusia.
"Mereka merasa bahwa operasi pengintai kami yang melindungi tanah air, jauh lebih kuat dari 'Operasi Khusus' mereka. Seperti yang kami ketahui dari penyadapan percakapan mereka, tentara Rusia secara terbuka (mengatakan) takut pada militer kami," kata Zelensky.
"Mereka tidak lagi memiliki kekuatan strategis, karakter atau pemahaman tentang apa yang mereka lakukan di sini, di tanah kami. Bahkan, tidak ada keberanian untuk mengakui kekalahan dan menarik pasukan dari Ukraina," ujar Zelensky.