Militer Rusia Bombardir Front Selatan, 420 Tentara Ukraina Jadi Mayat
- hanaprime.com
VIVA – Sejumlah rudal presisi tinggi Angkatan Bersenjata Federasi Rusia (VSRF) menghujani Oblast (Provinsi) Mykolaiv, Ukraina, Rabu 13 Juli 2022. Hujan rudal Rusia menghjuam sederet basis pasukan militer Ukraina yang berada di front selatan negara tersebut.
Serangan masif rudal ke Mykolaiv dikonfirmasi langsung oleh Kementerian Pertahanan Rusia. Dalam pernyataannya, disebutkan jika unit militer Ukraina mengalami kerugian besar di semua front selatan.
Kementerian Pertahanan Rusia menerima laporan ada 350 tentara Ukraina yang tewas dalam serangan itu. Hantaman sejumlah rudal militer Rusia juga menghancurkan 20 kendaraan tempur lapis baja, yang berbasis di pangkalan militer Mykolaiv.
"Musuh menderita kerugian yang signifikan di segala arah," bunyi pernyataan Kementerian Pertahanan Rusia dikutip VIVA Militer dari Sputnik.
"Rudal presisi tinggi yang diluncurkan dari udara di wilayah galangan kapal Nikolaev, menghancurkan lebih dari 350 personel militer Ukraina, dan 20 unit peralatan militer cadangan operasional unit taktis Kakhovka," lanjut pernyataan tersebut.
Tak hanya itu, sebuah pangkalan militer sementara di wilayah Mykolaiv timur juga tak lepas dari serangan rudal presisi tinggi pasukan Rusia. Kementerian Pertahanan Rusia kembali mengonfirmasi, ada 70 tentara Ukraina yang tewas di sana.
"Angkatan Udara Rusia juga menargetkan basis penempatan sementara unit militer Ukraina di Mykolaiv timur, dan menghancurkan hingga 70 personel militer," kata Kementerian Pertahanan Rusia.
Dalam laporan VIVA Militer Senin 11 Juli 2022, Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, dikabarkan telah memberi perintah untuk merebut kembali sejumlah wilayah selatan.
Mykolaiv adalah salah satu wilayah selatan Ukraina, yang hampir sebagian besar sudah berhasil dikuasai oleh pasukan Rusia. Menteri Pertahanan Ukraina, Oleksii Reznikov, mengklaim pihaknya memiliki kekuatan 1 juta tentara untuk memuluskan rencana tersebut.
Tak hanya Mykolaiv, Ukraina juga berupaya untuk merebut kembali Oblast Kherson, sejumlah kota di Oblast Zaporizhzhia termasuk Melitopol, dan Mariupol yang terletak di Oblast Donetsk bagian selatan.