Sepertiga Pasukan Ukraina Jadi Mayat Dibantai Militer Rusia
- opb.org
VIVA – Denting peluru dan ledakan terdengar keras di wilyah Lysychansk, Oblast (Provinsi) Luhansk, Ukraina. Serangan dahsyat pasukan militer Rusia begitu masif sehingga membuat Angkatan Bersenjata Ukraina (ZSU) kehilangan banyak tentaranya, Rabu 29 Juni 2022.
Lagi-lagi pasukan Angkatan Bersenjata Federasi Rusia (VSRF) meraih keberhasilan di Luhansk. Kabar terbaru menyebut, pasukan Negeri Beruang Merah berhasil menghabisi nyawa sepertiga unit militer Ukraina.
Kabar tersebut dikonfirmasi oleh Rodion Miroshnyk, Duta Besar Republik Rakyat Luhansk (LPR) untuk Rusia. Sejumlah tentara Ukraina dikabarkan Miroshnyk tewas dan memilih menyerahkan diri.
"Ada pertempuran aktif di dekat Lysychansk, di mana menurut laporan terbaru pertempuran cukup berdarah sedang berlangsung," ucap Miroshnik dilansir VIVA Militer dari Kantor Berita Rusia, TASS.
"Banyak korban. Sekitar sepertinga dari militer Ukraina telah menyerah, dengan dua per tiga lainnya tersisa tergeletak di medan pertempuran," katanya.
Lebih lanjut Miroshnyk juga mengungkap rencana selanjutnya pasukan gabungan militer Rusia, Republik Rakyat Luhansk, Republik Rakyat Donetsk (DPR) dan Chechnya, akan mengakhiri operasi militer jika Luhansk sudah direbut.
Militer Ukraina sebenarnya sudah mengerahkan pasukan hingga mencapai 7.000 prajurit dari wilayah Slavyansk ke Seversk. Upaya ini dilakukan untuk membangun konsentrasi sebagai benteng pertahanan terakhir.
Sayangnya, jumlah tersebut dipastikan Miroshnik takkan cukup untuk menghadapi jumlah unit militer Rusia dengan dukungan tiga sekutunya.
"Sekitar 5.000 hingga 7.000 tentara Ukraina bisa dikerahkan dari dekat Slavyansk ke Seversk, dalam upaya membentuk benteng. Tetapi, hampir tidak mungkin untuk melakukan perlawanan yang kuat di sana," ujarnya.
VIVA Militer melaporkan dalam berita sebelumnya, ajudan Menteri Dalam Negeri Republik Rakyat Luhansk, Vitaly Kisilev, mengungkap bahwa pasukan Rusia berhasil mengepung Slavyansk.
Kisilev juga membeberkan strategi militer Rusia untuk menguasai dataran tinggi Slavyansk, agar memudahkan serangan lanjutan di wilayah Luhansk. Yang terbaru, Kisilev memastikan ada lebih dari 1.000 tentara Ukraina tewas di Lysychansk.