Pentolan Pasukan Elite Rusia Tewas Diterjang Roket Amerika
- dailymail.co.uk
VIVA – 40 orang tentara Rusia dikabarkan tewas setelah markas komando di dekat kota Izyum, Donbas, Ukraina, dihantam serangan roket. Para prajurit Rusia ini jadi korban pertama serangan roket HIMARS buatan Amerika Serikat (AS).
Meskipun belum diketahui kapan terjadinya serangan tersebut, sejumlah video menunjukkan pasukan Angkatan Bersenjata Ukraina (ZSU) akhirnya menjadikan Roket Artileri Mobilitas Tinggi (HIMARS) sebagai andalan baru dalam perang.
VIVA Militer melaporkan dalam berita sebelumnya, sebuah video berdurasi 44 detik menunjukkan detik-detik roket HIMARS menghancurkan pos komando militer Rusia di Izyum.
Kemudian dalam video lainnya yang berdurasi 1 menit 5 detik, tampak satu unit kendaraan pengangkut roket HIMARS menembakkan artilerinya. Sayangnya, tak diketahui posisi tempat roket ditembakkan.
Serangan pertama roket HIMARS kabarnya tak cuma menghabisi nyawa 40 tentara Rusia. Seorang perwira satuan elite Angkatan Darat Rusia, Kolonel Andrei Vasilyev, juga ikut tewas dalam serangan tersebut.
Akan tetapi, waktu kematian Vasilyev masih belum bisa dipastikan. Ada yang menyatakan perwira berusia 49 tahun ini tewas di pos komando Izyum.
Di sisi lain, ada juga yang meyakini Komandan Resimen Garda Lintas Udara ke-37 Angkatan Darat Rusia ini meregang nyawa pada Jumat 24 Juni 2022. Bersamaan dengan munculnya video penembakan roket HIMARS oleh militer Ukraina untuk pertama kalinya.
Seperti yang diketahui, sejumlah unit roket HIMARS baru saja tiba di Ukraina usai dikirim Amerika beberapa waktu lalu.Â
Meskipun terus mendapat kecaman Rusia, Negeri Paman Sam di bawah komando Presiden Joe Biden tak berhenti mengirim bantuan senjata ke Ukraina.
Sistem artileri roket dan rudal balistik taktis ini diproduksi oleh perusahaan industri pertahanan AS, Lockheed Martin pada 2010 silam. Roket HIMARS mampu menjangkau sasaran sejauh 500 kilometer (190 mil), dengan jarak efektif serangan mencapai 300 kilometer.